Jakarta Darurat Tawuran, Sahroni Beri Catatan Khusus untuk Irjen Karyoto

Bendahara Umum Partai Nasdem, Ahmad Sahroni
Sumber :
  • DPR RI

JakartaWakil Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni memberikan catatan khusus kepada Kapolda Metro Jaya, Irjen Karyoto karena terjadi aksi tawuran beberapa kali di wilayah Jakarta Timur. Sadisnya, tawuran di Flyover Pasar Rebo, Jakarta Timur, beredar videonya hingga putus tangan seorang pelajar kena sabetan senjata tajam.

Janda di Bandar Lampung Ditipu Dukun Alami Kerugian Rp81 Juta

“Belakangan ini, rasanya hampir setiap hari ada laporan masuk soal tawuran di Jakarta. Aksinya pun semakin sadis-sadis, kayak udah enggak ada hukum di jalanan. Karenanya, saya minta Polda Metro Jaya koordinasikan seluruh Polres dan Polsek, untuk lebih komprehensif melakukan pencegahan,” kata Sahroni melalui keterangannya pada Selasa, 30 Januari 2024.

Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni

Photo :
  • DPR RI
12 Tersangka Perundungan Siswa SMA Internasional di Tangsel Segera Diadili

Menurut dia, kepolisian harus rutin melakukan razia dan kerja sama dengan sekolah-sekolah guna memberi pengawasan yang lebih ketat kepada aktivitas para siswa.

“Galakkan razia, hukum para pelaku dengan lebih berat, serta tingkatkan kerja sama dengan sekolah. Ini sudah mengganggu kamtibmas, masyarakat jadi resah kalau keluar rumah. Jakarta sudah darurat tawuran,” tegas anggota DPR RI dari Jakarta Utara ini.

Brimob Gadungan di NTB Nekat Curi Motor Warga, Begini Modusnya

Sahroni mengatakan kepolisian harus memberikan hukuman tegas kepada para pelaku tawuran, bahkan kata ‘korban’ harus mulai diganti dengan pelaku tawuran untuk memutus mata rantainya. Sebab, kata dia, aksi tawuran itu merupakan pelaku kekerasan.

“Saya rasa mereka semua itu adalah pelaku kekerasan, bukan korban. Datang ke sana sama-sama bawa parang, bawa sajam, mau menghabisi orang lain, kenapa pula ada yang disebut korban? Jadi perspektif penegak hukum dalam melihat para pelaku ini harus mulai digeser. Kalau tidak, ini akan terus berlanjut dan seakan-akan kita berkompromi dengan aksi kekerasan,” jelas dia.

Maka dari itu, Sahroni meminta para pemangku kepentingan untuk tetap mengedepankan aspek pencegahan. Karena, kata dia, bagaimana pun anak-anak muda ini merupakan generasi penerus bangsa.

“Catatan paling penting yaitu soal pencegahan. Semua pihak baik polisi, sekolah, murid, orang tua, dan sebagainya, harus duduk bersama membuat komitmen pencegahan. Karena bagaimana pun itu, mereka ini tetap anak-anak muda bangsa. Tinggal bagaimana diarahkan ke yang baik,” pungkasnya.

Diketahui, aksi tawuran terjadi di kawasan Jakarta Timur. Kali ini terjadi di Flyover Pasar Rebo, Jakarta Timur. Dalam kejadian ini, seorang pelajar putus pergelangan tangannya buntut ditebas senjata tajam. Kejadiannya sampai viral di media sosial. Salah satunya di-posting akun X bernama @AkiSukidi2.

“Lokasi Fly over Pasar Rebo, Jakarta Timur. Kejadian Minggu (28/04/24) habis subuh," demikian seperti dikutip pada Senin, 29 Januari 2024.

Aksi tawuran antar warga yang terjadi di Jalan Bassura, Jakarta Timur, mengakibatkan jatuhnya korban luka lima anggota Polri yang bertugas saat hendak membubarkan, terkena lemparan batu.

Photo :
  • VIVA.co.id/Andrew Tito

Terkait hal ini, polisi pun angkat bicara. Kapolres Metro Jakarta Timur, Komisaris Besar Polisi Nicolas Ary Lilipaly tidak menampik adanya kejadian ini. Korban yang tangannya putus adalah seorang pelajar yang duduk di bangku kelas XII SMA.

Tangan kanan korban putus pada pergelangan tangan. Korban masih pelajar kelas 3 SMA. Pelaku sebagian pelajar dan sebagian sudah putus sekolah," ujar Nicolas. Menurut dia, telapak tangan kiri korban pun nyaris putus. Saat ini, korban tengah menjalani perawatan di rumah sakit. Ada empat orang ditangkap. 

Korban sedang dioperasi penyambungan kembali di Rumah Sakit Polri Bhayangkara RS Soekamto. Sudah empat yang ditangkap. Masih ada beberapa orang lagi yang DPO (daftar pencarian orang)," katanya.

Sebelumnya, tawuran juga terjadi antarwarga di Jalan Basura, Jakarta Timur, mengakibatkan korban luka. Lima polisi yang bertugas membubarkan tawuran juga menjadi korban.

Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Nicolas Ary Lilipaly mengatakan, hasil pemeriksaan, tawuran karena saling ejek antara kelompok pemuda dari kedua belah pihak.

“Pemicu terjadinya tawuran ini karena adanya saling ejek anak muda dari kedua belah pihak (warga RW 01 dengan warga RW 02)," ujar Nicolas Ary Lilipaly dalam keterangannya pada Minggu, 28 Januari 2024.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya