Seni Susun Batu dan Tuduhan Musyrik

Sejumlah warga bersama aparatur pemerintahan Sukabumi menghancurkan karya seni batu bersusun di Sungai Cidahu.
Sumber :
  • VIVA/Facebook

VIVA – Sejak beberapa waktu lalu, kemunculan foto batu bersusun nan unik di aliran Sungai Cidahu Sukabumi Jawa Barat menjadi viral di jejaring sosial.

Peranan Penting Peran Galeri Seni di Lingkungan Tempat Tinggal Masyarakat Jakarta

Setidaknya kesaksian warga ada 99 tumpukan batu berdri di sungai. Tak diketahui siapa yang membuat dan mengapa itu bisa muncul begitu saja.

Beberapa mengaitkannya dengan fenomena alam, lalu lainnya menyerempet ke arah mistis dan lainnya memandang itu sebagai sebuah karya seni.

Geger Seorang Pegawai Museum Pajang Karya Seninya Dekat Lukisan Legendaris

Penampakan karya seni batu bersusun di Sungai Cidahu Sukabumi

Namun demikian, lantaran batu-batu bersusun itu terlanjur viral dan menarik perhatian. Pemerintah setempat, pun bersama sejumlah pemuka agama langsung mendatangi lokasi.

Hari Kesadaran Autisme Sedunia, Gimana Cara Tunjukkan Kepedulian?

Dan nahasnya, batu-batu elok itu pun dihancurkan dengan alasan dianggap sebagai praktik syirik. Sejak itu, fenomena batu-batu itu makin menjadi perbincangan di publik.

Semua menghujat tindakan pemerintah dan warga yang memiliki perspektif justru ke arah mistis.

"Kreatif seni...sayang ad pihak yg mengkaitkan ke hal" mistis shg ad pihak yg terkesan "emosi" meghancurkan karya ini....ayo mikir pakai logika saudaraku semua..." tulis salah seorang pengguna jejaring sosial.

Seni Keseimbangan

Karya seni menyusun batu oleh komunitas Balancing Art Indonesia
Belakangan, setelah puluhan batu bersusun itu raib usai dihancurkan. Ternyata baru diketahui bahwa batu bersusun itu justru sebuah karya tangan.

Ini diakui oleh Komunitas Rock Balancing Indonesia. Kelompok ini diketahui selama ini memang gemar membuat karya batu bersusun.

Mereka menyebut aktivitas mereka sebagai sebuah seni, hiburan, meditasi, kesabaran dan terapi seni.

"Balancing Art Indonesia adalah seni tanpa batasan religi. Seni yang mengajarkan kita sadar jika kita hanyalah bagian dari ciptaan Tuhan yang hidup di antara berbagai elemen alam," tulis komunitas ini di laman Facebook mereka.

Komunitas ini pun menyesalkan tindakan yang dilakukan oleh pemerintah dan sejumlah warga atas karya mereka.

Meski tak menampik, sengaja tak menampilkan diri ketika proses pembuatan batu bersusun di di Sungai Cidahu Sukabumi.

Namun kelompok ini akhirnya mengunggah siapa figur di balik pembuatan puluhan batu bersusun yang terlanjur membuat viral di Sukabumi.

Tak disebutkan siapa nama sosok lelaki yang membuat susunan batu itu. Namun komunitas ini memastikan jika pria itulah yang selama ini tekun membuat 99 batu bersusun di aliran Sungai Cidahu.

Terlepas itu, kini puluhan karya seni batu bersusun itu terlanjur hancur karena tuduhan musyrik. Ya, ketidaktahuan mengenai seni menyusun batu telah menjadi penyebabnya.

"Kami membuat Balancing Art tak pernah dengan tujuan menyembahnya dan membuatnya di sembah. Mindset orang yang membentuk sudut pandang untuk beranggapan macam2. Keluarlah dari tempurung," ujar pendiri Komunitas Balancing Art Indonesia seperti dikutip dari Facebooknya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya