Objek Diduga Kapal Sinar Bangun di Danau Toba Terekam

Seorang personel SAR melakukan pencarian kecelakaan kapal beberapa waktu lalu (Ilustrasi).
Sumber :
  • REUTERS/Beawiharta

VIVA – Pencarian dan evakuasi korban Kapal Motor Sinar Bangun di Danau Toba pada hari ke-11, Kamis 28 Juni 2018, belum membuahkan hasil. Basarnas membantah adanya temuan delapan jasad. Kabar baiknya, alat perekam mendapat titik titik objek diduga KM Sinar Bangun.

Bank Sumut Promosikan Pariwisata Danau Toba Melalui Pertemuan BPD se-Indonesia

"Tapi hasilnya sampai dengan sore ini belum maksimal. Karena terkendala dengan hal-hal yang perlu kita evaluasi dan kita perbaiki esok hari. Di posko belum ada informasi temuan delapan mayat itu. Saya tidak mendapat informasi itu," kata Direktur Opersional Basarnas, Brigjen TNI, Bambang Suryo kepada wartawan, Kamis petang, 28 Juni 2018.

Namun, Bambang mengatakan ada informasi diterima dari Remotely Operated Vehicle (ROV), yang dioperasikan dengan merekam titik-titik diduga korban KM Sinar Bangun didalam perairan Danau Toba, Sumatera Utara. Namun, perlu dilakukan analisis kembali untuk memastikan obyek.

Pelari Indonesia, Malaysia Hingga Amerika Siap Bertarung di Trail of The Kings Danau Toba 2024

"ROV dimungkinkan lebih jelas lagi adanya diduga korban karena bentuknya belum jelas. Terus ada bangkai-bangkai motor bentuknya belum jelas. Nanti akan kita pertajam lagi dengan waktu yang ada. Kemudian, kita tunggu ROV. Mudah-mudahan sore ini lebih bisa dimaksimalkan alat itu ya kita tunggu," tutur Bambang.

Ia mengungkapkan untuk pencarian korban terus dimaksimalkan dengan penambahan waktu pencarian untuk kedua kalinya, dengan masa pencarian hingga Sabtu 30 Juni 2018.

Puncak Arus Balik Lebaran di Sumut Berlangsung Selama 3 Hari

"Kendala hari ini adalah masih kedalaman dan lokasi area yang kita cari semakin mengerucut semakin memberikan gambaran kepada Tim SAR Gabungan," kata Bambang.

Teknologi Canggih

Proses pencarian dilakukan secara maksimal dengan mengerahkan peralatan dengan teknologi canggih hingga alat tradisional seperti Pukat Harimau, yang didatangkan dari Kota Sibolga dan Belawan, Kota Medan, Sumatera Utara.

"Untuk pukat ini kita stop dulu karena ini mau menjelang malam kalau sudah malam kita mendapatkan masalah lagi cuaca menurut BMKG akan ada angin besar," tutur Bambang.

Untuk saat ini, Korban berhasil evakuasi dan diselamatkan sebanyak 21 orang, tiga orang dalam keadaan meninggal dunia. Kemudian,155 orang lainnya masih hilang. Untuk data penumpang sesuai dengan data antemortem diterima oleh tim DVI Polda Sumut sebanyak 125 orang. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya