Ananda Badudu Jelaskan soal Penggalangan Dana Demo Mahasiswa

Ananda Badudu
Sumber :
  • Ist

VIVA – Aktivis sekaligus musisi, Ananda Badudu sempat menjalani pemeriksaan sebagai saksi, terkait aliran dana kepada mahasiswa yang menggelar aksi demo di depan gedung DPR/MPR RI. Ananda menghimpun dana melalui kitabisa.com.

Buntut Demo Ricuh Mahasiswa di Patung Kuda, 13 Orang Ditangkap

Dia pun menjelaskan, perihal penggalangan dana yang ia lakukan bersama timnya. Awalnya, ia mengucapkan rasa terima kasih kepada para donatur yang telah mempercayai penggalangan dana dan tak menyangka animo masyarakat yang ikut menyumbang.

Ananda menceritakan, bersama timnya menargetkan angka Rp50 juta dalam penggalangan dana. Namun, angka tersebut dinilai awalnya terlalu tinggi untuk penggalangan dana aksi politik.

Demo Mahasiswa di Patung Kuda Ricuh, 2 Orang Diamankan Polisi

"Ternyata setelah di-publish, animonya kenceng banget. Sama sekali tidak menyangka. Target Rp50 juta tercapai dalam dua hari dan dalam empat hari semakin kencang animonya sampai terkumpul Rp175 juta dari sekitar 2.100-an donatur," kata Ananda di kawasan Jakarta Barat, Selasa 1 Oktober 2019.

Setelah terkumpul dana hingga Rp175 juta, penggalangan dana pun dihentikan. Setelah dihentikan, animo masyarakat masih tinggi dan masih yang ingin menyumbang.

Polisi soal 48 Mahasiswa Ditangkap saat Demo Ricuh Tolak UU Ciptaker: Sulit Dapat SKCK

"Waktu itu diputuskan untuk tidak dibuka lagi, karena sebelum ditetapkan peruntukkan untuk apa, kami tidak mau terima dana dulu," katanya.

Ia pun menjelaskan, dia sempat ingin menyampaikan ke publik perihal penggunaan dana. Namun, pada Jumat 27 September, dia sudah ditangkap pihak Polda Metro Jaya. Terakhir, ia menyampaikan bahwa penggunaan dana dari penggalangan ini sudah mencapai Rp81 juta.

"Tetapi, karena tiba-tiba saya dijemput Polda, jadi saya tidak bisa kasih laporan itu. Sekarang buat teman-teman saya mau kasih saran saja ya, detailnya ada, tapi itu sekarang sedang ditangani tim. Nanti, saya ceritakan lebih spesifik soal tim yang menangani dana yang tersisa," ujarnya.

Sisa dana, kata Ananda, dari laporan terakhir mencapai Rp40-Rp50 juta. Karena kondisinya yang tidak kondusif, dia pun menyerahkan pengelolaan dana kepada satu tim yang terpercaya.

Ia pun meyakini bahwa tim tersebut dapat dipercaya dan tak akan menggunakan sisa dana untuk keperluan lain selain tujuan kemanusian.

"Yang jelas, sisa dana yang masih ada alokasinya diprioritaskan untuk tujuan kemanusiaan. Yang paling utama adalah keperluan medis," katanya.

Lebih lanjut, ia menjelaskan, keperluan medis yang bisa dipakai dana dari penggalangan adalah untuk biaya perawatan para pendemo yang dirawat di rumah sakit.

Ia pun berjanji, sejak awal pengelolaan dana akan dilakukan secara transparan dan mengikuti standar akuntansi yang baku, yang diterapkan di perkantoran. "Semua penggunaan dana itu akan disiarkan ke publik," ujarnya. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya