Strategi Investasi Saat Covid-19 dan Peluang Pemulihan Ekonomi

Ilustrasi Target Pertumbuhan Ekonomi pada 2020,
Sumber :
  • VIVA/Muhamad Solihin

VIVA – Meskipun faktor ketidakpastian terkait pandemi Covid-19 masih relatif tinggi, saat ini kondisi sudah membaik jika dibandingkan beberapa bulan lalu. Situasi inilah yang kemudian mendasari penentuan strategi investasi

Investasi Hilirisasi Turun Jadi Rp 75,8 Triliun di Kuartal I-2024

Secara bertahap, penempatan portofolio dialokasikan kepada beberapa sektor siklikal, seperti finansial dan consumer discretionary, yang selama tiga bulan terakhir mengalami tekanan akibat pandemi Covid-19. 

"Di samping itu, kami akan terus mencermati likuiditas dan volatilitas untuk memastikan pengelolaan investasi, guna memberikan hasil optimal dengan risiko yang terkendali," kata Portfolio Manager Equity PT Manulife Aset Manajemen Indonesia, Andrian Tanuwijaya, dalam analisisnya.

Dana Kelolaan BRI Manajemen Investasi Capai Rp 31,8 Triliun per Maret 2024

Lalu, bagaimana pandemi Covid-19 akan berdampak pada perolehan earnings pada tahun ini dan outlook-nya tahun depan?

Menurut Andrian, earnings pada 2021 diperkirakan mengalami pertumbuhan positif dikarenakan low base effect tahun 2020. Pertumbuhan earnings pada umumnya akan sejalan dengan pertumbuhan produk domestik bruto (PDB). 

Codeblu Belum Bayar Utang Rp500 Juta, Aline Adita Ancam Bakal Sita Asetnya

Andrian menambahkan, berdasarkan proyeksi lembaga internasional ataupun pemerintah Indonesia, diperkirakan pertumbuhan ekonomi di dalam negeri akan pulih pada 2021.

Namun, besaran dari tingkat pemulihan pertumbuhan ekonomi masih belum pasti, karena yang dialami saat ini berkaitan dengan pandemi global, sebagai kejadian luar biasa yang belum pernah terjadi sebelumnya di era modern. 

"Tidak ada kejadian di masa lalu yang bisa dijadikan sebagai tolok ukur atau pembanding yang tepat untuk dapat mengevaluasi apa yang dialami saat ini," tuturnya. 

Untuk itu, agak sulit agar dapat memproyeksikan besaran angka pertumbuhan laba perusahaan. Bukan hanya untuk 2021, namun juga 2020. Kondisi ini sesungguhnya menjadi tantangan sekaligus kesempatan bagi investor di pasar saham.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya