Fadli: Jakarta 1950-an yang Bagus Mungkin yang Tinggal di Istana

Politikus Partai Gerindra, Fadli Zon.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Lilis Khalis

VIVA - Politikus Partai Gerindra Fadli Zon turut menanggapi kontroversi pernyataan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri soal Jakarta amburadul. Megawati membandingkan Jakarta pada 1950 dengan saat ini.

Megawati Muncul di Pameran Seni Butet, Pakar: Itu Pernyataan Politik yang Paling Keras!

"Thn 1950an kalau lihat gambar, majalah n cerita, ya masih berantakan. Jalanan becek, toilet langsung ke sungai, got banyak kotoran manusia. Bioskop kumuh harus bawa koran utk duduk klu nonton. Jakarta yg bagus mungkin mereka yg tinggal di Istana." tulis Fadli melalui akun Twitternya, @fadlizon, KamisĀ 12 November 2020.

Baca juga: Megawati Sebut Jakarta Amburadul, Warga: Enggak Juga Sih

Gerindra Belum Dapat Informasi Soal Megawati-Prabowo Bakal Bertemu pada 17 Agustus

Cuitan tersebut pun direspons oleh Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia, Tengku Zulkarnain. Dia menyinggung pernyataan dari politisi PDIP Arteria Dahlan soal masalah yang sama.

"Kata Arteria dibandingkan Jakarta zaman Bung Karno tahun 1950an Jakarta sekarang amburadul. Jakarta zaman tahun 1950an? Taik kuda & taik orang masih ada di tengah jalan. Ingat lagu Nonton Bisokop karya Benyamin S, dinyanyikan Bing Slamet? "Sepatu baru, pulang2 nginjek GITUAN..." tulis Tengku.

Momen Megawati Disambut Patung Pria Kurus Hidung Panjang di Pameran Butet

Sebelumnya, Megawati membandingkan kondisi Jakarta saat ini yang amburadul. Berbeda saat ia awal pindah ke Jakarta dari Yogyakarta pada 1950.

"Karena saya juga saksi hidup di Jakarta ini. Tetapi sekarang Jakarta ini jadi amburadul. Karena apa? Seharusnya jadi City of Intellect bisa dilakukan. Tata kota, masterplan-nya, siapa yang buat? Tentu akademisi, insinyur, dan sebagainya," tutur Megawati. (ren)

Vina: Sebelum 7 Hari

Terpopuler: Ciri-ciri Pembunuh Vina Cirebon yang Masih Berkeliaran, Sosok Jenderal Pembangkang Orba

Kasus pemerkosaan dan pembunuhan sadis di Cirebon, Jawa Barat, pada 2016, kembali jadi perbincangan publik. Kasus itu belum tuntas meski telah delapan tahun berlalu.

img_title
VIVA.co.id
16 Mei 2024