- Andri Mardiansyah/VIVA.
Jakarta – Bakal calon presiden (capres) Prabowo Subianto diyakini sudah memiliki modal sosial yang sangat kuat menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Hal itu tercermin dari relasi yang terus dijaga Ketua Umum Partai Gerindra tersebut kepada para kiai, ulama dan pondok pesantren (ponpes) di Jawa Timur (Jatim).
Demikian dikemukakan Pengamat Politik Universitas Airlangga, Suko Widodo. “Saya kira masuk akal, karena memang Pak Prabowo itu kan sudah punya modal sosial sejak Pilpres 2014 dan 2019, ketika pilpres itu, punya relasi-relasi dengan utamanya, adalah kiai-kiai ponpes itu,” kata Suko, Rabu, 16 Agustus 2023.
Prabowo hingga kini dekat dengan kalangan kiai dari NU. Hal itu terekam di beberapa kesempatan, saat Prabowo bertemu dengan salah satu tokoh umat Islam, yakni Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya atau lebih akrab disapa Habib Luthfi bin Yahya.
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto
- VIVA/Sherly
Kedekatan Prabowo dengan Habib Luthfi ini menjadi sebuah sinergi yang apik untuk menyukseskan acara berkelas internasional, yakni Muktamar Sufi Internasional, pada 29-31 Agustus 2023 mendatang. Kedekatan tersebut menjadi katalis positif menyerap dukungan warga nahdliyin.
Berdasarkan dari hasil survei yang dikeluarkan SRS, Prabowo berhasil mendapatkan dukungan dari kalangan nahdliyin sebesar 41,5 persen. Sementara bakal capres PDIP, Ganjar Pranowo mendapatkan 36,5 persen dan bakal capres Koalisi Perubahan, Anies Baswedan dengan 10,8 persen.
Lantaran itu, Suko mengatakan, penerimaan Prabowo di Jatim meningkat karena memiliki hubungan dekat dengan para kiai dan ulama. Menurut dia, kedekatan hubungan ini terus memantik gelombang dukungan dari para nahdliyin Jatim.
“Hubungan Pak Prabowo dengan para kiai itu sudah lama terjalin, itu yang saya kira menyebabkan kenapa di riset hari ini angkanya cukup tinggi,” ujar Suko.
