Dari Cisarua, Presidium AASB Minta Buruh Siaga Usai Aksi 10 Agustus

Presidium Aliansi Aksi Sejuta Buruh (AASB)
Sumber :
  • istimewa

Jakarta - Aksi akbar buruh menolak terbitnya UU Omnibus Law Cipta Kerja sudah dilakukan pada 10 Agustus 2023. Para buruh diminta tetap siaga usai aksi akbar tersebut.

KPU Siapkan 8 Tim Kuasa Hukum Hadapi Sengketa Pileg 2024 di MK

Demikian imbauan dari Presidium Aliansi Aksi Sejuta Buruh (AASB) merujuk hasil evaluasi selama dua hari di Cisarua, Bogor, Jawa Barat, pada 20-22 Agustus.

Dari evaluasi ini, pimpinan AASB menyampaikan agar buruh siaga penuh untuk melakukan aksi berikutnya hingga UU Cipta Kerja berhasil dicabut.

Ketua DPW PPP se-Indonesia Solid Hadapi Pilkada 2024, Mardiono: Kita Bangkit Kembali

Anggota Presidium AASB sekaligus Ketua Umum Gabungan Serikat Buruh Indonesia (GSBI), Rudi HB. Daman menyampai salah satu keputusan strategis pertemuan Cisarua. Menurut dia, ada kesepakatan untuk mengemui toko-tokoh politik, agama dan organisasi rakyat.

Jadi Prioritas Nasdem di Pilkada 2024, Anies: Kita Rehat Dulu

“Kita tahu banyak tokoh politik, agama dan tokoh organisasi rakyat lainnya yang yang sejak awal telah menolak terbitnya UU Omnibus Law Cipta Kerja. Dan, untuk itu kita akan mengajaknya berjuang bersama-sama," kata Rudi, dalam keterangannya, Rabu, 23 Agustus 2023.   

Sementara, Anggota Presidium Daeng Wahidin yang juga Presiden Persaudaraan Pekerja Muslim Indonesia (PPMI) meyakinkan para peserta agar tetap menjaga semangat anggotanya. Dia bilang anggota buruh yang ikut aksi 10 Agustus semakin bangkit. Kata dia, aksi akbar tersebut berjalan heroik namun damai.

“Sebagai pimpinan, kita harus bisa menjaga semangat para anggota yang sedang tinggi-tingginya dengan menanyakan kapan lagi akan ada aksi berikutnya untuk mendesak pencabutan UU Omnibus Law ini," tutur Wahidin.

Aksi ribuan buruh demo di Patung Kuda, Jakarta

Photo :
  • Andrew Tito

Adapun, Ketua Umum LEM SPSI Arif Minardi menjelaskan jelang aksi besar-besaran mesti ada berbagai kegiatan aksi pendahuluan. Menurut dia, aksi kegiatan itu baik yang terkait UU Omnibus Law dan juga kenaikan Upah 2024.

Dia menyebut aksi selanjutnya diperkirakan pada Oktober 2023.

“Buruh harus siaga penuh karena aksi mendatang akan dilakukan bulan Oktober atau selambat-lambatnya 3 bulan sejak 10 Agustus. Dan, tanggal pastinya akan ditentukan dalam waktu dekat ini sambil menghitung kemugkinan adanya momentum Keputusan MK tentang Uji Formil," ujar Arif.

Dalam rapat di Cisarua, hadir juga pembicara dari luar AASB, yaitu Djoko Heryono yang juga Ketua Umum Konfederasi Serikat Pekerja Nasional (KSPN) menggagas dilaksanakannya Jaminan Sosial Semesta Sepanjang Hayat (JS3H).

Adapun Arif menyinggung kesejahteran rakyat dalam perspektif perburuhan. Lalu, petinggi organisasi buruh lainnya seperti Jumhur Hidayat mengulas permasalahan buruh migran Indonesia.

Pertemuan AASB di Cisarua Bogor ini juga menghasilkan beberapa keputusan yang dibacakan Rudi HB. Daman.

Keputusan konsolidasi dan forum group diskusi AASB di Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, 20-22 Agustus 2023.

1. Disepakati bahwa Aliansi Aksi Sejuta Buruh #AASB akan kembali melakukan/menggelar Aksi pada bulan oktober 2023 dan/atau maksimal 3 (tiga) bulan sejak Aksi 10 Agustus 2023 yang di pusatkan di Jakarta dengan sasaran aksi Mahkamah Konstitusi (MK) RI, dan Istana Negara.

2. Untuk memperkuat mobilisasi dan isu, presidium AASB akan mengundang dan menemui tokoh-tokoh politik dan agama serta organisasi rakyat yang sepandangan dan selama ini menolak Omnibus Law.Omnibus Law.

3.  Konsolidasi dan FGD AASB Merekomendasikan untuk seperti Menyusun Eksekutif summary tentang isu/ masalah Buruh Migran Indonesia (BMI) dan tuntutan/desakan AASB yang akan di sampaikan kepada Presiden RI, Menaker RI dan  BP2MI.

4. Sebagai rangkaian menuju Aksi  puncak, #AASB akan melakukan serangkaian kegiatan dan aksi piket di antaranya setiap persidangan di MK RI. Lalu, saat pembacaan putusan MK aksi mobilisasi massa besar.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya