Sumber :
- VivaNews/ Nurcholis Anhari Lubis
VIVAnews
- Mantan Panglima Angkatan Bersenjata, Jenderal (purn) Wiranto, enggan berkomentar banyak mengenai kasus penembakan empat tahanan Lapas Cebongan oleh sebelas anggota Komando Pasukan Khusus TNI. "Ikuti saja proses (hukum)nya," kata Wiranto saat ditemui di UIN Jakarta, Jakarta, Sabtu 6 Maret 2013.
Wiranto menambahkan bahwa sudah ada regulasi yang menangani pelanggaran hukum yang dilakukan oleh TNI kepada masyarakat sipil. " Ada aturan baku tentang tata cara mengadili mereka (anggota Kopassus)," katanya.
Beberapa pekan lalu, terjadi penembakan empat tahanan Lapas Cebongan oleh sejumlah orang bersenjata. Hasil investigasi TNI bahwa pelaku penembakan itu adalah anggota Kopassus. Motif penyerangan ini adalah reaksi spontan, lantaran teman mereka Serka Heru Santoso, tewas dikeroyok secara keji oleh empat preman itu di Hugo's Cafe. Serka Heru meninggal secara menyedihkan.
Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi I DPR, TB Hasanuddin, mengapresiasi keterbukaan TNI atas pengungkapan kasus ini. Keterbukaan ini adalah suatu hal yang tidak pernah terjadi pada era reformasi. Dia juga mengatakan bahwa nantinya sebelas oknum itu akan diadili di pengadilan militer dan mengharapkan adanya transparansi dalam proses hukum ini.
"Seharusnya pengadilan militer transparan karena juga berada di bawah Mahkamah Agung, hakimnya berada di bawah MA," kata politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu.
Baca Juga :
TNI Berduka... Di Hadapan Kolonel Bayu, Nyonya Indri Sujud Menangis Peluk Makam Letnan Imam
Kejari Jaksel Blak-blakan soal Nasib Rubicon Mario Dandy Pasca Gak Laku Dilelang
Dalam lelang pertama, mobil mewah Jeep Rubicon milik Mario Dandy itu belum laku karena diduga harga limitnya yang terlalu tinggi.
VIVA.co.id
29 April 2024
Baca Juga :