Sumber :
- VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVAnews
- Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan yang juga Wakil Ketua Komisi Pertahanan Dewan Perwakilan Rakyat, Tubagus Hasanuddin, menyatakan alat sadap di rumah dinas Gubernur Jakarta Joko Widodo merupakan barang impor. Alat semacam itu mudah diperoleh.
Menurut mayor jenderal purnawirawan itu, Kamis 20 Februari 2014, perlu pengetatan barang masuk di perbatasan. "Karena kita sulit mendeteksi barang itu, karena sudah banyak di negara-negara tetangga, barang-barang sejenis itu mudah didapat," katanya di sela-sela acara silaturahmi di Markas Besar TNI di Jakarta.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Menurut mayor jenderal purnawirawan itu, Kamis 20 Februari 2014, perlu pengetatan barang masuk di perbatasan. "Karena kita sulit mendeteksi barang itu, karena sudah banyak di negara-negara tetangga, barang-barang sejenis itu mudah didapat," katanya di sela-sela acara silaturahmi di Markas Besar TNI di Jakarta.
Baca Juga :
Harga Bawang Putih Meroket di Sumut, KPPU Jadwalkan Pemanggilan Importir dan Distributor
Hasanuddin menceritakan, alat itu bekerja dengan mendompleng pada aliran listrik. Kemudian dia menyala, merekam kegiatan suara lalu dipancarkan melalui transmitter.
Hasanuddin tidak tahu siapa yang melakukan penyadapan itu. Cuma Hasanuddin tahu keberadaan alat itu terdeteksi tiga bulan lalu. "Pemasangnya dalam negerilah," katanya.
Namun Hasanuddin menegaskan, PDIP tidak akan melaporkan kejadian ini ke polisi. (eh)
Halaman Selanjutnya
Hasanuddin menceritakan, alat itu bekerja dengan mendompleng pada aliran listrik. Kemudian dia menyala, merekam kegiatan suara lalu dipancarkan melalui transmitter.
