Peserta UN Keluhkan Soal Tak Cocok dengan Pilihan Jawaban

Lembar soal Bahasa Inggris yang dikeluhkan siswa Kota Malang
Sumber :
  • VIVA.co.id/Dyah Pitaloka
VIVA.co.id
- Aktivitas Ujian Nasional untuk siswa Sekolah Menengah Kejuruan Taruna Bakti Kota Malang mendadak gaduh pada Rabu, 15 April 2015. Hari terakhir UN berbasis kertas yang sedianya mengujikan materi
listening
(mendengar) untuk mata pelajaran Bahasa Inggris pun membuat buyar konsentrasi.

Belakangan terungkap bila kegaduhan itu bermula dari adanya dugaan ketidakcocokan antara soal dan pilihan jawaban yang disediakan di lembar jawaban.

“Sejak nomor delapan sampai 15 antara materi listening dengan lembar soal pilihan gandanya tidak nyambung. Listening-nya cerita tentang kota dan kabupaten, sedangkan pertanyaanya seputar kafe dan koki,” kata Rina.

Karena bingung dia pun melirik teman lain di kelasnya. Ternyata teman-temannya pun mengalami kendala yang sama. Tak berselang lama, pengawas dari ruangan sebelah masuk dan berbincang dengan pengawas di ruangan Rina.

“Kelas jadi gaduh dan pengawas ruang sebelah juga punya masalah sama. Kemudian kita diminta mengisi acak saja di lembar jawaban,” katanya.

Walhasil, Rina pun terpaksa menyelesaikan 50 soal pilihan Bahasa Inggris dan menjawab acak untuk soal nomor 8 hingga 15.

Berbeda dengan peserta UN berbasis komputer. Sri Lesteri, siswa SMKN 1 Janti, Kota Malang menyatakan tak ada masalah dengan materi soal ataupun jawaban yang diisinya di layar komputer.

Namun Sri mengaku cemas lantaran lupa menekan tombol yes sebelum log out dari komputernya. “Tadi listening dan reading soalnya berbeda, masing-masin pakai pin dan token sendiri. Jadi kami harus login dan logout dua kali. Yang pertama saya lupa klik yes sebelum logout, sampai sekarang saya cemas, khawatir nilai saya tidak masuk,” ujarnya.

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SMKN 1 Janti Erni Sukmawati, menyebut masalah tidak sinkronnya soal dengan materi listening menurutnya terjadi di seluruh Kota Malang.

Sekolah yang membawahi 10 sekolah lain pelaksana ujian tulis di sekitar Sukun itu menyebut masalah itu akan ditulis dalam berita acara yang disertakan di setiap amplop berisi lembar jawaban untuk dikirim ke Universitas Negeri Malang sebagai tempat screaning jawaban untuk wilayah Kota Malang.

“Nanti akan dituliskan di berita acaranya. Sampai sekarang kami belum dapat informasi dari provinsi atau pusat. Kami juga baru tahu pagi ini dari siswa karena soal juga baru dibuka,” katanya.

Erni menambahkan, sepanjang pelaksanaan UN berbasis tulis, permasalah tersebut baru terjadi kali ini terjadi. Dia menduga kesalahan itu muncul lantaran pemerintah lebih fokus pada pelaksaan tes berbasis komputer.

Sebelumnya, lembar soal listening bahasa Inggris juga datang terlambat dibandingkan soal lain. “Mungkin karena pemerintah lebih fokus menyiapkan CBT (ujian berbasis komputer), ini dugaan saya saja,” katanya.

![vivamore="
Mendikbud: Korupsi Berawal dari Kebiasaan Mencontek
Baca Juga
:"]
Indeks Integritas Ujian Nasional Masih di Bawah 70

[/vivamore]
UN SMA, Kota Yogyakarta Paling Jujur Se-Indonesia
Sejumlah siswa-siswi mengikuti Ujian Nasional.

UN Lancar, Mendikbud Berterima Kasih pada Hacker

Masalah pengaduan UN 2016 turun 50 persen.

img_title
VIVA.co.id
7 April 2016