Kopral Subagyo Koprol Keliling Monas

Aksi Kopral Subagyo Lelono koprol keliling Monas
Sumber :
  • Adini Lubis/ VIVA.co.id

VIVA.co.id – Di kalangan militer, nama Kopral Subagyo Lelono tidak lagi asing karena kerap melakukan beragam aksi unik yang membuat masyarakat berdecak kagum. Mulai dari jalan kaki keliling Monumen Nasional (Monas) dan Istana Mangkunegaran Solo selama 24 jam, dipukuli tentara satu kompi, hingga lari selama satu hari tanpa berhenti, pernah dia lakukan.

Jadi Komandan Pasukan Elite, Mayor Kostrad TNI Jalan Kaki 5 Kilometer

Kini, dalam memperingati HUT ke 70 Korps Polisi Militer (POM) yang diperingati setiap 22 Juni, prajurit ini kembali menunjukkan kemampuannya dengan melakukan koprol sepanjang 3 kilometer di Monas, untuk menunjukan kecintaannya terhadap POM.

Meski sedang berpuasa, pria baya ini terlihat tidak kesulitan melakukan aksi itu. "Ini surprise kepada korps yang telah membesarkan saya dan anak saya. Tanpa semangat ini, saya tidak akan mampu, saya sudah 53, Januari saya sudah pensiun," ujarnya di Monas, Jumat, 17 Juni 2016.

Aksi Nekat Prajurit TNI AD Terjun ke Laut Demi Selamatkan Nyawa Manaf

Disamping itu, Subagyo juga mau menunjukkan pada kaum muda agar menjunjung tinggi semangat. "Anggaplah saya sebagai motivasi, jangan dianggap aneh-aneh. Saya bukan mau pamer-pamer kekuatan atau ilmu, tapi militer dan tentara itu kan modalnya mental dan fisik," katanya.

Menurut Subagyo, push up dan koprol sudah menjadi kegiatan rutin setiap hari di TNI. Meski begitu, dia merasa ada tantangan berbeda ketika melakukannya di tempat umum seperti Monas karena beralaskan aspal, bukan rumput atau tanah sebagaimana saat latihan.

Innalillahi, Prajurit TNI Terbaik Kodam Siliwangi Meninggal Dunia

Pria yang berdinas di Detasemen Polisi Militer Surakarta ini sengaja memilih Monas untuk aksinya kali ini. Dia berharap, masyarakat yang melihat aksinya bisa mengingat kembali perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Aksi Kopral Subagyo Lelono koprol keliling Monas

Maksud lain yang ingin Subagyo sampaikan adalah penolakannya terhadap narkoba. Dia percaya barang haram yang telah masuk ke jajaran aparat ini akan menjadi penghancur negara. Untuk itu, kopral satu ini mendukung hukuman mati bagi para pengedar.

"Muaranya adalah narkoba, bisa jadi pembunuh, perampok, pemerkosa, pembegal, perusak generasi bangsa. Kalau perlu berantas narkoba dengan tembak mati, tidak perlu ada proses terhadap bandar-bandar besar. Saya bicara bukan sebagai aparat tapi juga sebagai orang tua," tegas pria berkumis ini.

Bagi Subagyo yang pernah melakukan koprol sepanjang 5 kilometer, aksi kali ini tergolong ringan. Dia pun mengakui, bahwa ini menjadi sebuah awal untuk mewujudkan mimpinya beraksi di benua Eropa.

"Saya ini cuma pemanasan, saya pengennya nanti di Menara Eiffel (Perancis). Saya juga pengen ngawal Presiden dengan berlari," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya