Pelaku Bom Bunuh Diri di Polres Solo Sasar Apel Polisi?

Penjagaan di kantor polisi
Sumber :
  • ANTARA/Maulana Surya

VIVA.co.id – Pelaku bom bunuh diri di Halaman Mapolres Surakarta diduga mengincar kerumunan aparat kepolisian yang berada di lokasi. Kejadian yang berlangsung pada sekitar pukul 07.30 WIB itu hanya selang beberapa saat sebelum apel di Polres Surakarta digelar, yakni sekitar pukul 08.00 WIB.

Lima Daerah di Baghdad Diteror Bom, 12 Tewas

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Mabes Polri, Brigadir Jenderal Agus Rianto tidak menampik bahwa sasaran pelaku bom bunuh diri tersebut adalah kerumunan polisi pada saat apel.

"Bisa dikatakan seperti itu karena yang mereka harapkan ada korban cukup besar. Korban cukup besar kan (bisa terjadi) pada saat apel dan rapat," kata Agus di Mabes Polri, Selasa 5 Juli 2016.

Anggaran Serangan Teror di Solo dan Bali Rp4,9 Juta

Agus mengungkapkan bahwa saat ini aparat Kepolisian memang diduga menjadi target dari pelaku teror. Menurut dia, sebelumnya teror menyasar hal-hal yang berbau asing, seperti misalnya teror bom dan penembakan di Jalan Thamrin beberapa waktu lalu.

"Selama ini polisi dianggap sebagai penyebab atau penghalang tujuan yang ingin mereka capai, sehingga mereka menambah target," ujar Agus.

Kapolri: Jaringan Bahrun Naim Berencana Serang Singapura

Diketahui, bom bunuh diri terjadi di Halaman Mapolresta Surakarta, Selasa pagi. Terduga pelaku diketahui memakai sepeda motor untuk menerobos masuk kantor polisi.

Setelah masuk, dia kemudian meledakan diri tepat di depan SPTK Polres Surakarta. Terduga pelaku tersebut langsung meninggal dunia ditempat usai meledakan diri.

Pada saat kejadian, ada anggota Provos yang turut menjadi korban luka akibat ledakan itu. Anggota Provos atas nama Bripka Bambang Adi itu mengalami luka pada mata bagian kiri serta luka bakar di sebagian tubuhnya. Saat ini, Bripka Bambang tengah menjalani perawatan di salah satu Rumah Sakit di Solo.

Pihak Kepolisian sendiri masih mendalami identitas pelaku serta keterkaitannya dengan jaringan-jaringan tertentu. Pihak Labfor serta Densus 88 sudah diturunkan untuk mendalami hal tersebut.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya