VIVAnews - Pemerintah Provinsi Bali belum akan mengirim tenaga sanitasi untuk membantu korban gempa di Padang Sumatera Barat. Namun demikian, hingga saat ini tim belum mendapat informasi kapan pastinya akan diberangkatkan.
"Kita khawatir ada penumpukan tenaga medis, makanya masih menunggu konfirmasi dari pusat apa yang dibutuhkan agar yang dikirimkan menjadi tidak sia-sia," kata Kepala Dinas Kesehatan Bali, I Nyoman Sutedja saat dikonfirmasi, Jumat, 2 Oktober 2009.
Jika masih banyak yang belum ditemukan, maka dikhawatirkan akan banyak tikus hingga muncul penyakit seperti pes dan kolera. "Jika kondisi seperti ini justru yang dibutuhkan adalah tenaga sanitarian yaitu tenaga medis yang mengerti tentang sanitasi di lokasi bencana," jelas dia.
Kalau memang tenaga sanitasi yang dibutuhkan maka rumah sakit Sanglah siap untuk mengirimkan 10-15 tenaga medis yang ahli dalam bencana. Jumlah ini belum termasuk RS lain.
Namun hal ini pun juga tak langsung diberangkatkan karena mengingat transportasi ke lokasi cukup sulit dan biaya sangat mahal. "Lebih baik uangnya kita kirimkan saja dalam bentuk makanan, pakaian dalam, susu, yang sudah jelas dibutuhkan korban selamat. Jadi jangan melulu fokus persoalan medis," ungkap Sutedja.
Lapora: Wima Saraswati | Bali
Pilpres Usai, Mahfud: Perjuangan Belum Berhenti
Cawapres nomor urut 03, Mahfud MD belum memutuskan terkait langkahnya usai kalah dalam Pilpres 2024.
