Ganjar-Yasin Kalah di Tiga Daerah, PDIP Curiga Digembosi

Dua pasangan cagub dan cawagub Jateng, Ganjar Pranowo (kiri) -Taj Yasin (kedua kiri) nomor urut 1 dan Sudirman Said (kedua kanan) - Ida Fauziyah (kanan) nomor urut 2
Sumber :
  • ANTARA FOTO/R. Rekotomo

VIVA – Hasil hitung cepat atau quick count Pemilihan Gubernur Jawa Tengah menempatkan pasangan Ganjar Pranowo-Taj Yasin unggul dari rivalnya Sudirman Said-Ida Fauziyah. Namun, dari 35 kabupaten kota, paslon nomor urut 1 itu justru kalah di Kebumen, Brebes, dan Tegal.

Raffi Ahmad Diduga Maju ke Pilkada Jateng, Netizen: Mending Jangan Deh Aa

Ketua Dewan Pimpinan Daerah PDI Perjuangan Jawa Tengah, Bambang Wuryanto menaruh kecurigaan terkait kekalahan jagoannya di tiga daerah tersebut. Dari survei terakhir internal PDIP, paslon Ganjar-Yasin menang 61,6 persen, namun kenyataannya justru hanya unggul 59,22 persen.

"Ada yang tidak presisi. Terjadi penggerusan suara hampir 2 persen. Dan kami kalah di Kebumen, Brebes, dan Tegal," kata Bambang di kantornya, Rabu malam, 27 Juni 2018.

Baliho Bertebaran Dimana-mana, Kapolda Irjen Luthfi Bantah Ancang-ancang Pilgub Jateng

Ia mensinyalir kekalahan di tiga daerah itu merupakan bagian strategi tim lawan yang mencoba bermain untuk 'menggembosi' Jawa Tengah sebagai kandang banteng. Apalagi, Kabupaten Kebumen selama ini menjadi wilayah yang dominan basis PDIP justru kebobolan.

"Tentu ini ada gerakan apa? Apalagi dari tiga daerah tergerusnya sudah hampir 2 persen dalam satu malam saja. Itu kami kalah dan tergerusnya dalam," ujar anggota DPR tersebut.

Masuk Bursa Cagub Jateng 2024, Irjen Ahmad Luthfi: Saya Masih Dinas

Bambang menduga, ada gerakan cukup masif dari timses Sudirman-Ida jelang hari pemungutan untuk menggerus konstituen PDIP. Tapi, belum diketahui pasti apa saja.

"Hipotesis kami, dalam semalam itu ada gerakan yang masif, dalam hal apa, dan hal apa itu yang akan kami temui di darat. Ini untuk pembelajaran. Hal lain, ada SMS blast yang sudah ditangkap Polda Jateng. SMS blast bisa kami antisipasi, sehingga ada penggerusan suara yang beralih menuju ke Sudirman Said," jelas Bambang.

Namun demikian, kekalahan di tiga daerah itu, Bambang menjelaskan, menjadi pembelajaran bagi PDI Perjuangan. Karenanya, evaluasi internal akan ditempuh untuk perbaian politik ke depan.

"Di pilpres, kami di tiga tempat ini akan hati-hati. Barangkali ini teknik gembosi PDI Perjuangan," sebutnya.

Baca: Menang Quick Count, Ganjar: Saya akan Peluk Mas Dirman

Direktur Pandhawa Research, Eka Kusmayadi menambahkan, dari 100 persen data yang masuk di 400 sampel TPS, perolehan suara Ganjar-Yasin hitung cepatnya mencapai 59,22 persen, sedangkan Sudirman-Iada 40,78 persen. Ia menyebut jika Jumlah partisipasi pemilih 67,45 persen.

"Meski bukan hasil resmi tapi secara empiris, hitung cepat ini bisa dipertangungjawabkan secara ilmiah," katanya.

Ia menyebutkan, kemenangan Ganjar-Yasin karena beberapa alasan. Mulai dari paslon yang lebih dikenal, lebih disukai, serta masyarakat Jateng menganggap paslon ini lebih berpengalaman memimpin.

"Terkait kekalahan paslon ini di tiga daerah kami masih amati. Tapi swing voters (pemilih mengambang) dalam survei memang lebih cenderung ke non incumbent," jelas Eka.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya