Budiman Berani Deklarasi ke Prabowo di Kandang Banteng, PDIP Tak Ada Ampun Bagi Pembangkang

Politikus PDIP Budiman Sudjatmiko mendukung capres Prabowo Subianto
Sumber :
  • FB Valerie Yudistira Pramudya

Jakarta - Politikus kawakan Budiman Sudjatmiko diprediksi bakal menerima sanksi berat berupa pemecatan dari PDI Perjuangan (PDIP). Sikap Budiman yang deklarasikan dukungan ke Prabowo Subianto di kandang banteng dinilai sebagai pembangkangan.

Maju Wali Kota Solo, Politisi Muda PDIP Terinspirasi Gibran Rakabuming Raka

Pakar politik Adi Prayitno menganalisa kemungkinan PDIP akan memberikan sanksi berat berupa pemecatan terhadap Budiman. Bagi dia, manuver Budiman bukan hanya sikap politik biasa.

Ia mengatakan demikian karena PDIP dikenal partai solid dan tegas dalam memberikan sanksi kepada kader yang mbalelo.

Duet Ahmad Dhani-Bayu Airlangga Masuk Bursa Pilwali Surabaya

"Kalau dihitung rata-rata PDIP ini kan cukup partai cukup tegas kepada kadernya yang sudah memang tidak sejalan dan sudah membelot. Dugaan saya dipecat ya, jelas ya saya kira pastinya PDIP akan memberikan sanksi berat," kata Adi kepada VIVA, Minggu malam, 20 Agustus 2023.

Baca Juga: PDIP Beri Opsi ke Budiman Sudjatmiko Usai Dukung Prabowo: Mengundurkan Diri atau Dipecat

Khofifah Sudah Jalin Komunikasi, PDIP Akan Ikut Mendukungnya di Pilgub Jatim?

Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno

Photo :
  • Istimewa

Dia menilai cara Budiman sudah jelas menantang dan membangkang keputusan politik PDIP. Apalagi, kata dia, lokasi deklarasi dukungan ke Prabowo dilakukan di Semarang, Jawa Tengah yang notabene basis kandang PDIP.

"Itu jelas nantang PDIP, jelas-jelas pembangkangan terhadap PDIP. PDIP itu sudah menegaskan, mendeklarasikan capres mereka adalah Ganjar," tutur Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia itu.

Adi mengamati PDIP punya sanksi keras terhadap kader yang sudah tak sejalan dengan partai.

"Di PDIP biasanya tidak ada ampun bagi pembangkang politik. Di PDIP biasanya tidak ada ampun bagi kadernya yang jelas-jelas membangkang perintah partai," sebutnya.

Sementara, pakar politik Ujang Komaruddin menganalisa manuver Budiman melakukan politik pecah belah jelang 2024. Ia menilai kemungkinan Budiman punya hasrat menggebu-gebu mendukung Prabowo sebagai bakal capres.

Pun, ia menyoroti langkah Budiman yang berani deklarasi Prabowo di kandang Banteng. Menurut dia, hal itu mesti juga jadi evaluasi terhadap internal PDIP.

"Kalau kita lihat ya PDIP ini kan partai yang solid, partai dianggap yang kuat menang Pemilu dua kali berturut," lanjut Ujang.

"Tetapi kok akhir-akhir ini hadapi Pilpres 2024 PDIP mengalami jalan terjal, jalan panjang dengan goncangan-goncangan, gesekan-gesekan," sebut Ujang.

Dia menyinggung sebelumnya sejumlah kader seperti Gibran Rakabuming Raka, hingga Effendi Simbolon beri sinyal dukung Prabowo.

Bagi dia, dalam konteks Budiman yang bermanuver deklarasi Prabowo, sangat merugikan PDIP.

"Tetapi persoalan publik akan menuduh bahwa PDIP sedang tidak baik-baik saja sedang retak gitu, sedang terjadi problem masalah gitu di internal," jelasnya.

Namun, ia juga menunggu dinamika politik terkait Budiman. Ujang menanti sikap PDIP menyangkut manuver Budiman.

"Tapi, kita lihat saja apakah PDIP berani atau tidak dengan itu, kita tunggu dinamika politik selanjutnya terkait Budiman," tutur Ujang.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya