- Dokumentasi DPR RI
Jakarta - Ketua DPP Partai Demokrat, Herman Khaeron, menyatakan partainya akan lebih realistis ke depannya, jika bergabung dengan koalisi baru untuk menghadapi Pemilu dan Pilpres 2024. Bila sebelumnya mengajukan nama Ketum Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY sebagai cawapres, kini tidak ngoyo lagi.
Saat masih di Koalisi Perubaha bersama Nasdem dan PKS, Demokrat mengajukan AHY untuk menjadi cawapres dari Anies Baswedan. Demokrat saat ini masih menimbang apakah bergabung dengan poros koalisi pengusung Ganjar Pranowo atau Prabowo Subianto.
Demikian dikatakan Herman Khaeron, menyikapi peluang Partai Demokrat mengusung Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai cawapres 2024.
“Demokrat lebih realistis lah lebih rasional gitu, bahwa untuk persoalan cawapres tentu sudah menjadi pembicaraan jauh lebih awal dimasing-masing koalisi. Oleh karenanya, lebih condong kepada idealisme dan kemudian komitmen moral etiknya mana yang lebih pas untuk partai Demokrat,” kata Herman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 12 September 2023.
Herman memastikan, untuk bergabung dengan koalisi lain, baik parpol pengusung bakal capres Ganjar atau Prabowo, Partai Demokrat akan lebih melihat dari segi program masing-masing.
“Kan Partai Demokrat memiliki idealisme dengan 14 program perubahan ya, nah yang mana tentu ini bisa diterima dan bisa dielaborasi dengan program yang sudah ada dalam koalisi yang sudah ada saat ini,” kata Herman.
Sehingga, ditekankan Herman, Demokrat tak akan lagi memaksakan kehendaknya soal posisi cawapres. Bahkan AHY tidak harus menjadi cawapres jika bergabung dengan koalisi lain.
“Tidak memaksakan, tidak ya. Kecuali kalau diminta untuk menjadi cawapres oleh koalisi ya mas AHY sangat siap,” imbuhnya.
Diketahui, pasca Anies Baswedan diam-diam memilih Ketum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sebagai bakal cawapres, Partai Demokrat keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan. Kini, AHY belum memutuskan akan ikut poros lain.