Optimis Prabowo-Gibran, Fahri Hamzah: Logika Kita Menang 1 Putaran Sangat Mungkin

Fahri Hamzah, Waketum Partai Gelora
Sumber :
  • Partai Gelora

Jakarta – Fahri Hamzah mengaku optimis, dengan duet Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka sebagai capres-cawapres, bisa menang 1 putaran. Apalagi duet ini diusung Koalisi Indonesia Maju atau KIM.

Top Trending: Habib Bahar Akui Kemenangan Prabowo Gibran hingga Seorang Ulama Kritik Nabi Muhammad

Bagi Wakil Ketua Umum Partai Gelora itu, Prabowo-Gibran adalah yang ideal dibanding dengan pasangan lainnya. Termasuk dibandingkan 

"Sekarang ini kita sadar ada di tengah. Dagangan kita, dagangan yang paling ideal. Yang penting tarinya dibikin anggun, Insya Allah semua ke kita. Jadi logika kita bisa menang satu putaran itu sangat mungkin, karena memang kita adalah kandidat yang sangat indah," kata Fahri Hamzah, dalam keterangan persnya, dikutip Kamis 2 November 2023.

Antasari Azhar Ucapin Selamat ke Prabowo-Gibran: Semoga Komitmen Berantas Korupsi

Itu dikatakan Fahri Hamzah dalam diskusi Gelora Talk dengan tema Gibran: Mengulas Plus dan Minusnya yang disiarkan secara langsung di kanal YouTube Gelora TV. Diskusi dipandu Ketua Bidang Kerjasama dan Hubungan Antar Lembaga Gelora, Ratu Ratna Damayani.

Politisi asal Sumbawa NTB ini mengaku, kandidat lainnya akan kesulitan untuk menarik suara dari kelompok anak muda. Walau, lanjut Fahri, kandidat lain sudah mengangkat isu anak muda sampai berbusa-busa. Jumlah mereka 60 persen.

Mahfud MD Blak-blakan Soal Langkah Politik Berikutnya Usai Pilpres 2024

"Orang boleh ngomong soal milenial dan pemuda, tapi begitu Gibran tampil, lewat semua itu orang. Mereka terlalu terpesonafikasi terhadap calon kita, karena tidak ada seperti calon kita. Itu yang membuat orang sakit perut, apa boleh buat, salah sendiri kan," ujar Fahri.

Wakil Ketua DPR RI 2014-2019, itu melanjutkan, saat ini banyak yang marah dan naik pitam setelah Gibran menjadi cawapres dari Prabowo Subianto. Itu karena menurut Fahri, Gibran yang juga Wali Kota Solo dianggap sebagai figur penting.

"Mungkin kemarahan itu, sebab karena katakanlah tiba-tiba ada kartu Mas Gibran, yang kartu ini sangat penting sekali, tetapi lepas dari tangan mereka, itulah kemarahan-kemarahan yang tidak bisa kita berargumen dengan nalar sistem," ujarnya.

Lanjut Fahri, pihak yang marah tersebut saat ini mengambil posisi berseberangan dengan Presiden Jokowi. Termasuk melakukan black campaign dan membangun sikap kritis terhadap Presiden.

Sementara isu yang diangkat seperti politik dinasti, menurut Fahri tidak relevan lagi untuk sistem demokrasi seperti yang diterapkan Indonesia saat ini.

"Dalam demokrasi, doktrinnya adalah mustahil dalam demokrasi ini satu orang mengontrol semua permainan," ucapnya.

Menurutnya, Presiden Jokowi tidak pernah berubah. Ia mengatakan, Jokowi dianggap tak sejalan dengan pihak tertentu yang dulu mendukungnya dan tengah marah saat ini. 

"Saya barusan podcast sama Adian (Adian Napitupulu, politisi PDIP), saya bilang, 'Ian kamu itu lagi marah. Ian, kamu mempersonalisasi Pak Jokowi'," ujar Fahri. 

Bahwa ada yang marah karena Gibran mengambil posisi demikian, menurutnya adalah fakta politik yang harus dihadapi. Tapi dia yakin, Prabowo-Gibran bisa memenangkan kontestasi Pilpres 2024.

"Begitu Mas Gibran muncul sebagai kartu yang signifikan dahsyat, akibatnya banyak orang marah. Tapi bahwa Prabowo-Gibran adalah simbolisasi dari idealnya kepemimpinan yang akan datang," ujar dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya