Mahardhika Soekarno: Sepertinya Pakde Guntur Harus Lebih Banyak Belajar Lagi

Cucu Bung Karno, Mahardhika Soekarno.
Sumber :
  • Instagram Mahardhika Soekarno

Jakarta - Pernyataan Guntur Soekarnoputra tengah jadi sorotan karena menyinggung nasib Jokowi jika duet Ganjar Pranowo-Mahfud MD menangi Pilpres 2024. Omongan Guntur di depan relawan Ganjar menyebut Jokowi mau diapain nanti terserah kalau Ganjar jadi Presiden.

Penyitaan Barang Milik Hasto dan Stafnya Dinilai Salahi Prosedur, Penyidik KPK Disebut Ugal-ugalan

Menanggapi itu, cucu Soekarno atau Bung Karno, Mahardhika Soekarno menyoroti pernyataan Guntur yang merupakan kakak dari mendiang ibunya yaitu Rachmawati Soekarnoputri. Dia menyesalkan dan menyayangkan pernyataan Guntur.

"Sepertinya Pakde Guntur harus lebih banyak belajar lagi dari pemikiran kakek saya Bung Karno," kata Mahardhika, dalam keterangannya, Kamis, 1 Februari 2024.

Berhasil Menangkan Pilpres, 34 Kelompok Relawan Minta Prabowo Usung Sudaryono di Pilgub Jateng

Dia juga heran dengan pernyataaan Guntur yang menyatakan kebutuhan sejarah jika Indonesia mau langgeng harus memenangkan Ganjar-Mahfud. Bagi dia, omongan Guntur itu tak berdasar dan dianggapnya bisa menyesatkan generasi muda.

Guntur Soekarnoputra dan Sukmawati Soekarnoputri

Photo :
  • Antara/ Ujang Zaelani
Budi Arie Ibaratkan Judi Online dan Pinjol Seperti Adik-Kakak, Harus Diberantas

Menurutnya, kontestasi Pilpres adalah mekanisme Demokrasi dalam rangka memilih pemimpin terbaik untuk bangsa Indonesia. Ia menyampaikan siapapun yang terpilih jadi Presiden, maka Indonesia harus tetap utuh dan eksis.

Kata dia, hal itu seperti yang sering disampaikan oleh capres nomor urut 2 Prabowo Subianto.

Dia menyebut figur Prabowo berikan teladan karena selalu dukung siapapun yang jadi pemenang kontestasi Pilpres 2024. Ia bilang, sikap kenegarawanan seperti  yang diperlihatkan Prabowo mesti dijadikan teladan.

Mahardhika menyoroti kembali pernyataan Guntur bahwa kalau Ganjar-Mahfud jadi Presiden dan Wakil Presiden maka Jokowi mau diapa apain itu terserah sebagai kalimat yang tak pantas. Ia menuturkan Jokowi adalah Presiden terpilih yang dapat mandat dari rakyat di Pilpres. "Tidak boleh dan tidak etis menekan dan menggertak Presiden seperti itu,” ujar politikus Partai Gerindra tersebut.

Pun, dia menambahkan, fatsun politik yang diajarkan Bung Karno tidak seperti itu. Kata dia, Bung Karno sangat menghormati dan menghargai semua tokoh politik bangsa yang berjuang lewat jalan demokrasi.

Menurut dia, dalam rekam jejaknya, Bung Karno bisa akrab secara pribadi dengan tokoh politik yang berseberangan garis politiknya. Bahkan, kata dia, Bung Karno juga bisa akrab dengan lawan politiknya.

"Sikap Bung Karno tersebut hendaknya bisa dijadikan teladan oleh tokoh tokoh politik kita saat ini terutama mereka yang mengaku menjadi anak ideologisnya Bung Karno," sebut Mahardhika.

 

Ilustrasi Pilkada.

Bawaslu Sebut Pelanggaran Netralitas ASN dalam Pilkada di Sumbar Tinggi

Bawaslu mengungkapkan adanya peningkatan signifikan angka pelanggaran netralitas aparatur sipil negara (ASN) saat Pilkada di Sumatra Barat dibanding Pemilu Legislatif.

img_title
VIVA.co.id
16 Juni 2024