- instagram.com/psm_makassar
VIVA – Persik Kediri dijatuhi sanksi denda sebesar Rp120 juta sebagai konsekuensi dari insiden kontroversial dalam pertandingan melawan PSM Makassar pada 18 Desember 2023 di Stadion Brawijaya, Kediri, Jawa Timur.
Keputusan hukuman tersebut diumumkan setelah sidang Komisi Disiplin PSSI pada 3 dan 4 Januari 2023, yang hasilnya dirilis pada Senin malam.
Suporter Persik Kediri
- ligaindonesiabaru.com
Atas insiden ini, Direktur Persik Kediri Souraiya Farina mengimbau seluruh penonton dan suporter untuk terus mengedepankan sportifitas dan kondusifitas selama pertandingan berlangsung.
"Ini PR besar dan perlu kerja bersama, kami juga mengimbau kepada seluruh penonton dan suporter Persik Kediri untuk terus mengedepankan sportifitas serta menjaga kondusifitas selama pertandingan berlangsung di stadion Brawijaya Kediri," kata Direktur Persik Kediri Souraiya Farina, dikutip dari Antara.
Dalam keputusan tersebut, Komisi Disiplin PSSI memberikan denda sebesar Rp20 juta akibat pelemparan kemasan air mineral oleh penonton di tribun selatan, dan denda sebesar Rp50 juta karena beberapa penonton memasuki area lapangan saat pertandingan di Stadion Brawijaya, Kediri.
Selain dikenakan sanksi kepada klub, ofisial tim, yakni Mochamad Syahid Nur Ichsan, juga mendapat sanksi karena protes berlebihan dan mendorong perangkat pertandingan. Manajer Persik Kediri dikenai larangan berpartisipasi dalam empat pertandingan dan denda sebesar Rp50 juta, sehingga total sanksi yang diterima Persik Kediri mencapai Rp120 juta.
Persik Kediri vs PSM Makassar
- instagram.com/persikfcofficial
Sementara itu, PSM Makassar juga dikenai sanksi, di mana pemain M Ardiansyah mendapat larangan bermain dua kali dan denda Rp75 juta karena melempar balasan ke arah penonton, memprovokasi mereka.
Manajemen Persik Kediri, yang telah menerima Surat Keputusan (SK) tersebut, mengambil langkah-langkah tertentu. Mereka memahami upaya panitia pelaksana dan berharap ada pemahaman dan peningkatan kinerja positif dari perangkat pertandingan.
Evaluasi dilakukan setelah pertandingan, dan manajemen berkomitmen untuk meningkatkan kerja sama guna mencegah insiden serupa di masa depan.
