- REUTERS/Jason Redmond
VIVA.co.id - Berbicara di depan para manajer klub sepakbola pada konferensi tahunan LMA, Louis van Gaal mengatakan kariernya dibangun dengan sepakbola menyerang. Dia bersikeras menepis semua kritik kepadanya, termasuk dari Paul Scholes, mantan bintang klub yang kini ditanganinya.
Dilansir dari Sports Mail, Kamis, 19 November 2015, Paul Scholes berkali-kali melontarkan kritik pada Van Gaal. Pelatih asal Belanda itu disebutnya telah membuat Manchester United jadi klub yang bermain tanpa kreativitas.
Van Gaal menyerang balik kritik Scholes, dengan menyebut tentang Ajax. Bagaimana dia membuat Ajax menjadi tim hebat, yang mengalahkan AC Milan untuk memenangi Liga Champions 1995. Juga berbagai trofinya bersama Barcelona dan Bayern Munich.
"Kami memenangi segalanya dengan sepakbola menyerang. Saya tidak mengatakan terlalu banyak, karena akan membuat tuan Scholes sangat marah," kata Van Gaal sambil tertawa.
Ia juga menambahkan cerita tentang bagaimana membangkitkan Ajax dari kebangkrutan.
Bos Setan Merah itu menyebut Ajax tidak punya dana, saat dia menangani klub Belanda itu pada 1991. "Kami tidak punya uang dan bangkrut. Jadi, saya harus melihat pada pemain muda. Kami memandu Jari Litmanen, pemain Finlandia yang kami beli hanya £10.000," tuturnya.
"Kami juga membeli Finidi George. Dia pemain timnas Nigeria harganya £3.000. Kemudian kami membeli Marc Overmars," ujarnya.
Van Gaal meraih tiga trofi Eredivisie selama menangani Ajax hingga 1997, mencatat rekor tidak terkalahkan di Eredivisie dan Liga Champions pada musim 1994/1995. (art)