Wasit yang Dianiaya Pemain di Bekasi Hanya Dibayar Rp250 ribu

Wahyudin, wasit yang menjadi korban kekerasan pemain tarkam di Bekasi.
Sumber :
  • VIVA / Dani Bekasi

VIVA – Wahyudin, wasit yang menjadi korban kekerasan di lapangan hijau, blak-blakan menceritakan kondisinya. Dia hanya mendapat honor Rp250 ribu, tanpa dibantu asisten wasit, selama memimpin pertandingan.

"Saya hanya dibayar Rp250 ribu untuk memimpin pertandingan antar kampung. Tanpa ada bantuan dua orang asisten wasit," kata Wahyudin, dengan nada murung, Senin 13 Juli 2020.

Wahyudin menceritakan, ketika itu pertandingan yang dipimpin antara Champas FC dan Yutaka. Posisinya masih imbang, yakni 0-0. Tapi saat para pemain Champas FC melakukan penyerangan satu orang terlihat offside.

"Jadi saya tiup pluit offside. Tiba-tiba saya dikerumunin. Dari belakang ada yang menendang. Tidak itu saja, wajah saya juga diinjak sepatu bola," kata Wahyudin yang kini dikaruniai tiga orang anak.

Menurut Wahyudin, posisi pemain Champas FC memang terlihat offiside. Karena, ketiadaan asisten wasit, dia tetap bersikukuh kalau keputusannya benar. "Memang sangat tipis, tapi saya yakin itu offside," katanya.

Laga tarkam di Bekasi sampai injak muka wasit

Rupanya, kehadiran Wahyudin menjadi wasit hanya mengganti teman seprofesinya yang berhalangan hadir. Wahyudin dikenal sebagai wasit yang memiliki lisensi wasit C2 dari Asprov Liga 2.

"Sebenarnya saya wasit pengganti, seharusnya teman saya. Karena dia berhalangan saya gantikan," jelasnya.

Kata PSSI Usai 6 Pemain Klub Liga 3 Jadi Tersangka Pemukulan Wasit

Keinginan Wahyudin menjadi wasit pengganti, karena ingin belajar jauh soal kewasitan. Terkait ketiadaan asisten wasit, sifatnya mendadak. Padahal, saat technical meeting, seluruh pemain dan wasit tertulis adanya dua asisten wasit.

"Tiba-tiba menjelang bertanding, asisten wasit ditiadakan, dengan berbagai alasan pihak panitia," paparnya.

6 Pemain Klub Liga 3 Jadi Tersangka Pemukulan Wasit, 2 Ditahan

Sebelumnya, seorang wasit asal Tarumajaya bernama Wahyudin, ditendang dan diinjak pemain ketika memimpin pertandingan antar kampung (Tarkam) di Stadion Patriot Chandrabaga, Minggu 12 Juli 2020. Pemain tak terima karena keputusan Wahyudin dinilai tidak objektif.

Baca juga:
Laga Tarkam Brutal di Bekasi, Pemain Sampai Injak Muka Wasit
VIDEO: Aksi Brutal Pemain Tarkam Injak Wasit di Bekasi
Penganiayaan Wasit di Bekasi, Netizen Harap Polisi Tindak Tegas Pelaku

Wasit yang Pimpin Laga Vietnam Vs Thailand Dipulangkan dari Piala AFF
Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan

Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan Ngamuk ke Wasit

Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan kecewa dengan kinerja wasit di Liga 3. Dia meminta tak ada lagi kontroversi

img_title
VIVA.co.id
9 Maret 2022