Sumber :
- ANTARA FOTO/Agus Bebeng/foc/15.
VIVA.co.id
- Skuad Persib Bandung dibalut kesedihan jelang kepergian Pelatih Djadjang Nurdjaman ke Italia, untuk menimba dan memperdalam ilmu kepelatihan di Negeri Pizza.
Djanur sendiri seperti diketahui akan terbang ke Italia, Kamis 14 Januari 2016. Banyak hal positif diharapkan bisa digali oleh Djanur di negara yang dikenal sebagai salah satu kekuatan tradisional dalam sejarah sepak bola dunia.
Kapten Persib, Atep mengaku dia dan rekan-rekannya akan cukup merasa kehilangan oleh kepergian Djanur ke Italia. "Ada perasaan sedih. Pak Djadjang ibaratnya lebih dari sekadar pelatih, dia sudah kami anggap sebagai bapak atau orang tua di tim ini," tutur Atep.
Sebagai figur pelatih, menurut Atep, Djanur pun selama ini sangat demoktratis sehingga tak mengherankan jika hubungan antara pemain dengan jajaran pelatih cukup dekat. Setiap masalah kata Atep, Djanur selalu berusaha untuk memecahkannya bersama-sama.
Meski demikian Atep menegaskan, dia dan rekan-rekannya sangat mendukung kepergian Djanur ke Italia. Dia berharap, saat pulang ke Indonesia nanti ada transfer ilmu yang baru dan lebih baik yang diserap Djanur selama menjalani program kepelatihan di Negeri Pizza.
"Kepergian beliau ke Italia juga untuk kebaikan kita semua. Saya harapkan saat kembali ke Indonesia ada banyak hal positif yang dibawa sehingga menciptakan sesuatu yang lebih baik, khususnya buat Persib sehingga bisa juara lagi," ungkap Atep.
Dukungan serupa disampaikan Manajer Persib, Umuh Muchtar. Menurutnya kesempatan menimba ilmu kepelatihan di Italia cukup langka dan tak semua pelatih di Indonesia berkesempatan mendapatkannya.
Baca Juga :
Kriteria Ketum PSSI Idaman Kapten Persib
Selain itu, Djanur pun dinilai berhasil karena juga mempersembahkan trofi juara lainnya. Seperti Celebes Cup 2012, Piala Wali Kota Padang 2015 dan Piala Presiden 2015.
Halaman Selanjutnya
Selain itu, Djanur pun dinilai berhasil karena juga mempersembahkan trofi juara lainnya. Seperti Celebes Cup 2012, Piala Wali Kota Padang 2015 dan Piala Presiden 2015.