- liga-indonesia.id
VIVA – Liga 2 2017 sudah memasuki babak final. Laga Persebaya Surabaya dan PSMS Medan menjadi puncak kompetisi kasta kedua di Indonesia. Keduanya bentrok di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Selasa 28 November 2017.
Melaju hingga babak final berarti keduanya sudah mengunci tiket promosi ke Liga 1 2018. Tinggal satu tiket lagi diperebutkan PSIS Semarang dan Martapura FC yang bakal adu sikut di final tempat ketiga.
(Baca juga: Persebaya dan PSMS Promosi, 2 Laga Ini Bakal Panaskan Liga 1)
Andai PSIS bisa mengalahkan Martapura FC, kembalinya hegemoni klub perserikatan di Liga 1 menarik untuk dinanti. Karena akan ada sembilan klub yang kental basis kedaerahannya.
Pada Liga 1 2017, klub perserikatan mendapat pukulan telak. Karena klub yang baru seumur jagung, Bhayangkara FC jadi juaranya. Dan PSM Makassar sebagai wakil perserikatan cuma mampu finis di tempat ketiga.
Dikutip dari Novan Media Research, Kompetisi antarklub Perserikatan Indonesia pertama kali diselenggarakan pada 1931. Ketika itu, klub asal Jakarta, Voetbalbond Indonesische Jacatra (VIJ) keluar sebagai juara.
Sedangkan kompetisi Liga Sepakbola Utama (Galatama) baru dimulai pada 1979. Pada 1993, Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) mengambil langkah terobosan dengan melebur kedua kompetisi dengan nama Liga Indonesia.
(Baca juga: PSMS Hadapi Persebaya di Final Liga 2)
Persebaya, PSMS, dan PSIS bukanlah tim kacangan dalam kompetisi Perserikatan. Ketiganya pernah mengecap manisnya gelar juara kompetisi tersebut.
Di antara ketiga tim tersebut, PSMS menjadi tim tersukses dengan lima kali gelar juara, diikuti Persebaya empat kali. Sedangkan PSIS menjuarai kompetisi Perserikatan sebanyak satu kali.
Pengalaman Langka Maman Abdurrahman Main Bareng Sang Putra di Persija Jakarta
Bek veteran Persija Jakarta Maman Abdurahman bersyukur mendapat kesempatan bermain bersama putranya, Rafa Abdurrahman
