Mantan Pelatihnya Lagi Sekarat, Jadi Alasan Van de Beek Pilih MU
- Twitter/@ManUtd
VIVA – Gelandang tim nasional Belanda, Donny van de Beek, akhirnya memutuskan untuk pindah dari Ajax ke Manchester United. Van de Beek menjadi rekrutan anyar pertama Setan Merah pada bursa transfer musim panas 2020.
Sebelum gabung ke MU, Van de Beek sebenarnya juga menjadi incaran Real Madrid. Namun, ia memiliki alasan yang memilukan mengapa memilih klub yang bermarkas di Old Trafford itu.
Baca Juga: Waduh, Van de Beek Dianggap Pembelian Asal-asalan MU
Van de Beek mengaku memilih MU karena dirinya ingin mewujudkan impian mantan pelatihnya, Harm Grevink. Pelatih berusia 73 tahun adalah sosok yang menemukan bakat Van de Beek saat masih menukangi Veensche Boys.
Tragisnya, Grevink saat ini telah didiagnosis mengidap kanker dan diberi tahu bahwa dia tak akan hidup lebih lama lagi. Maka dari itu, Van de Beek memutuskan gabung ke MU untuk mengamankan keinginan Grevink.
"Dia (Grevink) mengatakan kepada saya bahwa saya memiliki bakat untuk menjadi pemain profesional dan dia pula yang membawa saya ke Ajax. Dia adalah orang yang melihat bakat saya seperti seorang anak," kata Van de Beek kepada Mirror, Senin 7 September 2020.
"Sayangnya dia sekarang sekarat, tapi dia punya satu mimpi besar untuk saya. Dia ingin melihat saya pindah ke klub besar karena itu adalah tahap besar selanjutnya dalam karier saya. Kami pikir saya akan ke Real Madrid, tapi tidak berhasil karena berbagai alasan," ujarnya.
Lebih lanjut, Van de Beek menambahkan, bahwa sang mentor telah mengetahui dirinya pindah MU. Apalagi, kata Van de Beek, skuad The Red Devils adalah salah satu klub yang diisi oleh pemain-peman dengan nama besar.
"Sekarang saya telah bergabung dengan klub yang benar-benar fantastis di kompetisi terbesar di dunia. Harm pun sudah tahu bahwa saya sekarang adalah pemain Manchester United," ucapnya.
Baca Juga: Van de Beek Pilih Nomor Punggung 34 di MU, Abdelhak Nouri Terharu
Van de Beek sendiri merupakan salah satu gelandang muda terbaik yang ada di Eropa, dengan memiliki kemampuan mencetak gol, memberikan assist kepada rekan setim, dan sanggup menentukan tempo permainan.
Di MU, pemain berusia 23 tahun itu kemungkinan besar akan menjadi tandem Bruno Fernandes dan Paul Pogba di lini tengah. Terlebih lagi, Setan Merah di bawah asuhan Ole Gunnar Solskjaer lebih sering menggunakan tiga gelandang secara sejajar.
