Kepergian David de Gea dari MU Aneh, tapi Andre Onana Pilihan Tepat
- AP Photo/Ian Walton
VIVA – Rio Ferdinand menyebut kepergian David De Gea di Manchester United aneh. Tapi, dia mendukung keputusan Erik ten Hag untuk mengontrak Andre Onana.
Kiper yang sudah lama bertugas De Gea diizinkan meninggalkan United musim panas ini, dengan Ten Hag tampaknya tertarik untuk mendatangkan penjaga gawang dengan keterampilan bermain bola yang lebih baik.
Keluarnya pemain asal Spanyol itu datang sebagai kejutan besar, karena diharapkan bahwa penjaga gawang itu akan menandatangani kontrak baru sebelum jendela transfer ditutup.
Ten Hag kemudian menempatkan Onana di bagian atas daftar keinginannya dan pasangan tersebut telah bersatu kembali dalam kesepakatan senilai £47 juta.
Kiper itu bekerja dengan pelatih Belanda itu di Ajax, setelah menghabiskan waktu di akademi Barcelona sebelum ia memantapkan dirinya di tim Eredivisie.
Pakar TNT Sports, Ferdinand, kini telah memberikan penilaiannya pada saga tersebut. Dia mengakui bahwa De Gea adalah salah satu kiper terbaik di dunia, namun keputusan Erik Ten Hag juga patut. diberikan dukungan.
"Saya pikir jika Anda mendengarkan Erik ten Hag dan bagaimana dia menyebut kiper yang mampu menguasai bola, itulah yang mempengaruhi keputusannya. Dalam hal dari menghentikan tembakan, David de Gea akan secara luas dianggap sebagai salah satu yang terbaik di dunia dan memang demikian," kata Ferdinand.
"Dia memenangkan Sarung Tangan Emas tahun lalu di Liga Premier. Aneh bukan? Kiper yang memenangkan Sarung Tangan Emas adalah surplus persyaratan di akhir musim. Tapi ternyata itu tidak cukup untuk Ten Hag,"
"Sekarang. yang diperlukan adalah 'dapatkah mereka menjadi pemain yang melekat pada tim?'. Kiper di tahun-tahun sebelumnya sangat terlepas dari 10 pemain outfield tapi sekarang penjaga gawang adalah pemain outfield Dan Onana sangat cocok," ungkapnya.
Klasemen Akhir Premier League 2023/2024, Chelsea Tampil di Kompetisi Eropa
Klasemen akhir Premier League 2023/2024 menempatkan Manchester City di posisi puncak. Skuad asuhan Pep Guardiola membukukan 91 poin hasil dari 38 pertandingan.
