- Marca
VIVA – Kekalahan dari Real Madrid dalam El Clasico benar-benar membuat Lionel Messi terpukul. Dalam pertandingan di Santiago Bernabeu pada Minggu 1 Mare 2020 itu, Barcelona tumbang dua gol tanpa balas.
Gol dari Vinicius Junior dan Mariano Diaz mengubur mimpi Barca untuk bisa mencuri poin di kandang kebanggaan sang rival abadi. Padahal, tim asal Catalunya itu lebih banyak menguasai bola dengan catatan 56 persen.
Baca juga: Messi yang 'Berlari' Sendirian di Barcelona
Kekalahan ini juga membuat posisi Barca turun ke peringkat kedua. Sementara, Los Blancos yang naik ke puncak klasemen sementara LaLiga dengan unggul satu poin.
Yang menarik, selepas laga Messi sebagai kapten ternyata mengamuk di ruang ganti. Dia menyalahkan rekan-rekan setimnya yang dianggap tampil jauh dari harapan.
"Messi mengamuk di ruang ganti. Dia bilang, 'kalian tidak bisa bermain seperti itu melawan Madrid'. Bahkan itu diulang berkali-kali," ungkap sumber OKdiario.
Dibeberkan oleh sumber tersebut, kala itu Messi bahkan jauh lebih galak ketimbang pelatih Quique Setien. Bahkan sang arsitek hampir tidak punya kesempatan berbicara karena selalu dipotong oleh La Pulga.
"Para pemain melihat ke Setien yang pada saat bersamaan juga heran peran pelatih seperti diambil alih," sambungnya.
Amuk Messi itu bisa dikatakan agak kontradiktif dengan fakta di lapangan. Sebab dia sendiri juga tampil buduk melawan Madrid. Bintang asal Argentina tersebut tidak berkutik menghadapi pengawalan pemain bertahan Los Blancos.
Sebuah catatan menarik lain Messi, ini untuk kesekian kali dia gagal menyumbang gol di El Clasico. Dan sungguh kebetulan hal tersebut terjadi sejak Cristiano Ronaldo resmi hengkang dari Madrid pada musim panas 2018 lalu.
Terakhir kali Messi membobol gawang Madrid pada Mei 2018 lalu. Kala itu Barcelona bermain seri 2-2 dengan Madrid. Dan setelahnya, dalam lima pertandingan bintang Argentina tersebut selalu melempem saat melakoni partai El Clasico.
Pengakuan Jose Mourinho Ingin Jadi Pelatih Lionel Messi
Jose Mourinho merupakan salah satu pelatih terbaik yang pernah ada. Kepandaiannya meracik taktik dan strategi telah banyak membawa keberhasilan bagi sejumlah klub.
