- Dok. Kominfo
VIVA Tekno – Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi Kementerian Komunikasi dan Informatika (BAKTI Kemenkominfo) mengumumkan bahwa Satelit Republik Indonesia-1 (Satria-1) sukses menjalani uji coba jaringan dan menjadi penanda bahwa satelit itu siap beroperasi menghadirkan konektivitas di Indonesia.
Uji coba jaringan tersebut diikuti langsung oleh Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi dengan melakukan konferensi video lewat Zoom dengan para penguji jaringan di enam lokasi. "Jaringannya sudah bagus. Awal tahun depan semoga bisa melayani masyarakat," katanya di Jakarta, Jumat, 8 Desember 2023.
Pengujian jaringan Satria-1 dilakukan di enam kota, yaitu Kota Manokwari di Papua Barat, Kota Jayapura di Papua, Kota Ambon di Maluku, Kota Batam di Kepulauan Riau, Kota Kupang di Nusa Tenggara Timur, dan Kota Banjarbaru di Kalimantan Selatan.
Dalam pelaksanaan uji coba integrasi dan aktivasi yang berlangsung pada Kamis, 7 Desember sekitar pukul 13.30 WIB, Satria-1 dipastikan telah lolos uji dan terkoneksi dengan internet.
Direktur Utama BAKTI Kemenkominfo Fadhilah Mathar dan Direktur Utama PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN) Adi Rahman Adiwoso juga turut hadir mengikuti konferensi video tersebut. Menurut mereka, pelaksanaan tahap uji coba Satria-1 itu merupakan sebagian tes dari uji layak operasi.
"Zoom meeting sekarang ini menggunakan jaringan Satelit Satria-1. Bisa dibuktikan bahwa semuanya sudah mulai jalan. Kami berharap bisa selesai minggu depan secara teknis, disusul dengan masalah administrasi dan semoga sebelum Natal sudah clear," tutur Adi Rahman.
Ia pun optimistis uji coba integrasi dan aktivasi Satelit Satria-1 dapat segera selesai sebelum akhir Desember 2023. Tahapan uji coba integrasi dilakukan setelah suksesnya peluncuran SATRIA-1 pada Juni tahun ini. Pada November kemarin, satelit tersebut sudah sampai di orbit 146 Bujur Timur. (Ant)
Jangan Keliru Mengambil Langkah
Kesempatan hanya datang satu kali. Tidak boleh keliru dalam melangkah. Seluruh potensi sumber daya alam, bonus demografi dan transformasi digital jadi modal dasarnya.
