5 Negara Ini Siap Menjajah Bulan

Ilustrasi Bulan.
Sumber :
  • Pixabay

Jakarta – Jepang baru-baru ini meraih pencapaian sebagai negara kelima yang berhasil melakukan pendaratan di Bulan.

NASA Sebut Ada Lebih dari 5.000 Planet di Luar Tata Surya, Begini Penjelasannya

Dilansir VIVA Tekno dari CBC Internasional, Kamis, 25 Januari 2024, keberhasilan ini menempatkannya bersama dengan beberapa negara lain seperti Amerika Serikat, Rusia, China, dan India yang telah sukses mencapai satelit Bumi tersebut.

Meskipun pencapaian ini telah terjadi, diperkirakan bahwa pendaratan di Bulan akan menjadi lebih umum dalam beberapa tahun mendatang.

Luar Dalam Bulan Akhirnya Terkuak

Ilustrasi Bulan.

Photo :
  • Getty Images
Perburuan Alien Belum Usai, Kawan

Secara global, lebih dari 100 misi ke Bulan yang melibatkan baik perusahaan swasta maupun pemerintah dijadwalkan untuk dilaksanakan pada tahun 2030, menurut Badan Antariksa Eropa.

Namun, mengapa negara-negara ini begitu tertarik untuk menjelajahi Bulan? Menurut Michelle Hanlon, Direktur Eksekutif Pusat Hukum Udara dan Luar Angkasa di Universitas Mississippi, Bulan dianggap sebagai tempat pembuktian.

Hanlon menjelaskan, "Manusia perlu menjelajahi Bulan untuk mempelajari cara hidup di luar angkasa dan bagaimana memanfaatkan sumber daya di luar angkasa. Hal ini sesungguhnya merupakan langkah awal menuju kekayaan yang melimpah di alam semesta."

Beberapa kekayaan yang dicari oleh negara dan perusahaan termasuk logam tanah jarang dan isotop helium-3 yang meskipun langka di Bumi, melimpah di Bulan dan secara teori dapat digunakan untuk menggerakkan reaktor fusi nuklir.

"Kami belum menemukan cara untuk melakukannya. Ada banyak teori tentang hal itu. Namun, setelah kita mengetahuinya, helium-3 di Bulan dapat memberi energi pada Bumi, selama berabad-abad," kata Hanlon.

Tidak hanya itu, terdapat juga sumber daya alam yang sangat diinginkan oleh banyak negara, yaitu air.

Ilustrasi misi ke Bulan.

Photo :
  • Fortune

Air, selain menjadi elemen krusial untuk kelangsungan hidup manusia, memiliki potensi untuk dijadikan bahan bakar roket. Hal ini menunjukkan bahwa Bulan mungkin suatu hari dapat menjadi stasiun pengisian bahan bakar roket dan titik awal untuk eksplorasi lebih dalam ke luar angkasa.

Dean Cheng, penasihat senior program Tiongkok di Institut Perdamaian Amerika Serikat, menyatakan, "Siapa pun yang berhasil mencapai keberadaan di Bulan dengan signifikan telah mengirimkan pesan tentang sistem politik dan ekonomi mereka, serta posisi mereka dalam persaingan geopolitik. Namun, yang lebih baru dari hal ini adalah keyakinan bahwa Bulan menyimpan sumber daya yang signifikan yang dapat bermanfaat bagi Bumi atau bahkan untuk perjalanan luar angkasa di masa mendatang."

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya