- PT Pindad
VIVA.co.id – Polemik instansi mengatasnamakan Presiden yang membeli senjata makin terang. Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan, Wiranto menegaskan, memang ada pemesanan senjata dari Badan Intelijen Negara, namun jumlahnya hanya 571 pucuk senjata, bukan 5.000 senjata seperti yang dilontarkan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo.
Menguatkan keterangan Wiranto, Direktur Utama PT Pindad, Abraham Mose membenarkan bahwa BIN membeli ratusan pucuk senjata api ke instansinya. 571 pucuk senjata yang dipesan adalah jenis Senapan Serbu 2 (SS2) untuk non TNI.
Seperti halnya SS1, SS2 dibuat dalam empat varian, yaitu varian SS2-V1 Kal 5,56 milimeter (mm); SS2-V2 Kal 5,56 mm, dan SS2-V2 HB Kal 5,56 mm; SS2 V4 Kal 5,56 mm, dan SS2-V5 A1 Kal 5,56 mm.
Senapan ini menggunakan peluru kaliber 5,56 x 45 mm standar NATO dan memiliki berat kosong 3,2 kilogram, sedangkan SS1 varian awal memiliki berat kosong 4,01 kg.
Versi pertama SS2 mulai diluncurkan sejak 2006. Dalam keterangannya di websitenya, PT Pindad menuliskan kelahiran SS2 dilandasi keinginan menciptakan senapan serbu yang lebih teliti dan lebih ringan.
Awalnya, SS2 tersedia dalam tiga versi dasar (standard rifle SS2-V1, carbine SS2-V2, dan para-sniper SS2-V4) dan belakangan lahir varian subcompact versi SS2-V5 pada 2008.
Seperti halnya SS1, senapan ini bekerja dengan sistem kerja gas, dengan tembakan yang dipilih, serta pengumpanan magasen.
"Perbedaannya adalah hentakan yang kecil, saat penembakan berkat adanya karet buffer di bagian belakang," tulis Pindad.
Perbedaan penting lainnya, kejutan yang dihasilan lebih rendah saat menembakkan. Sebab, ada penyangga di antara sambungan laras. Kemudian, penutup bentuk bulat dengan bentuk gigi untuk penguncian dalam penyambung laras.
SS2 diklaim memiliki desain yang lebih ergonomis, tahan terhadap kelembaban tinggi, lebih ringan, serta akurasi yang lebih baik.
Laras SS2 punya enam alur dengan putaran 178 mm, dilengkapi dengan peredam sinar yang akan mengurangi pancaran api dan hentakan ke belakang.
Pembidikan melalui lubang pada pisir yang dapat diatur elevasi maupun azimutnya untuk meningkatkan ketelitian. Mode tembakan adalah tembakan tunggal, otomatis penuh seta posisi terkunci (safe).
SS2, termasuk salah satu senjata yang paling laris. SS2 sudah menjadi senjata andalan militer Indonesia. Pada tahun kelahirannya, TNI SD membeli 10 ribu pucuk SS2 dari PT Pindad. SS2 dipakai militer Myanmar, Brunei Darussalam, Bangladesh, Irak, Uni Emirat Arab.
Spesifikasi SS2:
Berat | 3,2 Kilogram (kosong) |
Panjang | 930 mm |
Panjang laras | 460 mm |
Peluru | 5.56 x 45 mm NATO, .223 Remington |
Kaliber | 5.56 x 45 mm |
Mekanisme | Piston gas, bolt berputar |
Rata-rata tembakan | 700 butir/menit |
Kecepatan peluru | 710 meter/detik |
Jarak efektif | 450 m |
Amunisi | Magazen box STANAG isi 30-butir |
Alat bidik | Bidikan besi |
Berikutnya, SS1>>>