Platform Ini Perkenalkan Game dalam Trading

Ilustrasi platform.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA Tekno – Bursa terdesentralisasi (decentralized exchanges/DEX) perpetual populer di jaringan Starknet, ZKX, mengumumkan peluncuran OG Trade yang dirancang untuk para trader jangka pendek, scalper, dan swing trader.

Pemerintah Sudah Kantongi Rp 112 Miliar Pajak Transaksi Kripto pada 2024

Platform ini memperkenalkan konsep gamifikasi built-in, menetapkan standard baru dalam perdagangan perpetual swaps.

Pendiri ZKX Eduard Jubany Tur mengaku sejak awal menyadari bahwa mendorong pertumbuhan decentralized finance (DeFi) akan memerlukan pengalaman menarik yang melekat untuk jutaan orang yang saat ini menggunakan centralized exchanges (CEX).

PlayStation 5 bikin Sony Semringah

"Atas alasan itu, kami menciptakan ZXK Appchain, yang dapat memperluas produk DeFi tanpa gas fee dengan efektif. OG Trade muncul dari semua pembelajaran dalam dua tahun terakhir dan merupakan bagian pertama dari apa yang telah kami persiapkan untuk tahun ini," katanya, dalam keterangan pers, Minggu, 4 Februari 2024.

Melalui peluncuran platform OG Trade, ZKX menyoroti komitmennya untuk mengatasi kesenjangan kinerja antara bursa terpusat (CEX) dan keamanan dari bursa terdesentralisasi (DEX).

Asia Tenggara Bisa Jadi Pemimpin Industri Kripto Dunia, Begini Penjelasannya

Memaksimalkan keuntungan dalam trading

Photo :
  • Unsplash

Memaksimalkan keuntungan dalam trading

Photo :
"Untuk mewujudkannya, ZKX mengatasi tantangan yang menghambat orang untuk mengambil langkah tersebut, biaya transaksi tinggi, masalah skalabilitas, keamanan, dan likuiditas yang terfragmentasi," ujar dia.

Menurut Eduard, ZKX Appchain memberikan eksekusi yang sangat cepat, pencocokan order transparan, dan perdagangan tanpa gas fee.

Selain itu, ZKX Account, sebuah dompet berbasis abstraksi akun self-custodial juga memberikan pengguna kontrol mutlak atas dana mereka sepanjang waktu, memastikan keamanan dan kemudahan penggunaan.

Lebih jauh, kehadiran platform OG Trade didasari fakta bahwa meskipun adopsi perdagangan kripto meningkat, namun terjadi penurunan keterlibatan pengguna, sehingga menyebabkan interaksi pasif dengan pengalaman trading.

"Kompleksitas perdagangan DeFi menjadi tantangan bagi para pemula, menciptakan hambatan masuk yang tinggi. Sistem reward yang ada cenderung mendukung pedagang dengan volume tinggi, menyampingkan kontribusi pengguna yang beragam," tutur Eduard.

Melangkah dari tonggak ini, pada akhir kuartal I 2024, ia juga berencana untuk merilis platform kedua, yaitu Pro trading, yang disesuaikan untuk para trader tingkat lanjut.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya