Logo DW

Kenali Ciri-ciri Teori Konspirasi Virus Corona COVID-19

Teori Konspirasi Virus Corona.
Teori Konspirasi Virus Corona.
Sumber :
  • The Union Journal

Dalam naratif teori konspirasi tidak pernah ada pesitiwa yang terjadi secara “kebetulan“. Pasalnya mayoritas orang tidak suka pada faktor kebetulan. Karena hal itu tidak bisa diprediksi dan tidak bisa dikendalikan.

“Karena itu para pencetus teori konspirasi sering mengkait-kaitan sesuatu yang tidak ada hubungannya dan berbelit-belit, agar terdengar masuk akal dan bukan faktor kebetulan“, ujar ahli psikologi Imhoff.

Misalnya di Jerman kini muncul teori konspirasi, bahwa Menteri Kesehatan Jens Spahn dulu ikut Leadership Program yang dibayai sebuah bank, dimana salah seorang kerabat jauh dari salah seorang pamannya bekerja pada seorang perempuan yang dulu pernah bekerja untuk Bill Gates.

Tidak perlu logika

Para pencetus berita palsu, hoaks atau teori konspirasi juga tidak perlu narasi logis. “Pasalnya, para pengikut mereka juga tidak perlu logika atau bahkan tidak peduli logika yang bertabrakan,'' ujar Imhoff menyitir salah satu riset yang ia kerjakan.

Misalnya dalam kasus kecelakaan Putri Diana dari Inggris. “Orang-orang yang meyakini Lady Di dibunuh oleh dinas rahasia, juga mereka yang meyakini Lady Di kini masih hidup disebuah pulau terpencil agar tidak direcoki“, ujar ahli psikologi Jerman itu.

Bagi pengikut hoaks atau teori konspirasi, apa yang terjadi pada subyek bahasan tidak lagi penting. Bagi mereka target politisnya adalah : “pokoknya“ penguasa melakukan pembohongan pada rakyat. Titik.