Logo BBC

Sebelum Budaya Cuci Tangan, RS di Abad 19 Bagai Rumah Kematian

This oil is The Agnew Clinic (1889), by Thomas Eakins, which is compared to The Clinic of Gross because it represents a cleaner operating room, with participants in "white coats." Later, hygienic measures would become more drastic - Getty Images
This oil is The Agnew Clinic (1889), by Thomas Eakins, which is compared to The Clinic of Gross because it represents a cleaner operating room, with participants in "white coats." Later, hygienic measures would become more drastic - Getty Images
Sumber :
  • bbc

Temuannya, klinik yang dikelola mahasiswa kedokteran memiliki tingkat kematian ibu sebesar 98,4 per 1.000 kelahiran pada tahun 1847.

Sementara itu, tingkat kematian di klinik yang dioperasikan bidan ada di angka 36,2 per 1.000 kelahiran.

Ketidakseimbangan angka ini sebelumnya dikaitkan kecenderungan mahasiswa kedokteran pria yang lebih kasar ketimbang bidan saat menangani pasien.

Kematian dini?

Saat itu ada argumentasi yang diyakini, bahwa tindakan medis yang kasar membuat para ibu lebih rentan terhadap demam puerperal. Ini adalah infeksi rahim yang terjadi setelah melahirkan dan penyebab hampir semua kematian ibu di rumah sakit.

Namun Semmelweis tidak yakin dengan penjelasan resmi soal fenomena kematian ibu pascapersalinan itu.

Pada tahun yang sama, kematian salah seorang kawan sejawatnya yang mengalami luka di tangannya selama pemeriksaan post-mortem, memberi petunjuk pada Semmelweis.


Ini adalah penyebab kematian yang pada awal abad ke-19 tidak dapat dilihat manusia: bakteri Streptococcus pyogenes. - Getty Images

Membuka bagian tubuh dalam proses medis pada masa itu dapat menimbulkan risiko yang berakibat fatal.

Setiap luka kulit yang disebabkan pisau bedah, tak peduli seberapa kecil, dikategorikan kondisi bahaya, termasuk untuk para ahli anatomi berpengalaman.

Salah satu contohnya, paman Charles Darwin, juga bernama Charles Darwin, meninggal pada 1778 setelah tersayat saat membedah tubuh seorang anak.

Semmelweis akhirnya melihat bahwa kematian kawannya di Wina diawali gejalanya yang sangat mirip dengan kematian para wanita pascapersalinan.