Bahaya Perangkat Elektronik Terhadap Siklus Tidur Manusia

Ilustrasi main handphone.
Sumber :
  • Unsplash

VIVA – Perangkat elektronik akan mendatangkan bahaya pada siklus tidur manusia. Benda elektronik seperti iPhone, iPad, laptop, dan lampu elektronik mampu merusak mata kita dengan cahaya buatan dan menipu otak kita dengan berpikir bahwa kita harus tetap terjaga sepanjang malam.

Terungkap! Penemuan Rumah Leluhur Umat Manusia Menggemparkan Dunia

Faktanya, sebuah penelitian baru-baru ini menemukan bahwa orang tidak akan tidur dengan nyenyak jika mereka masih memainkan ponsel sebelum tidur. 

Namun di desa-desa yang tenang seperti pedesaan di Brazil, penduduknya menikmati kebahagiaan karena tidak dikelilingi oleh perangkat elektronik. Seperti di kota Baependi yang sepi, sebuah penelitian baru mengungkapkan bahwa penduduknya cenderung tidur dan bangun saat senja. 

5 Kota dengan Biaya Hidup Termurah di Indonesia,Tegal Termasuk?

Jurnal Scientific Reports telah mengidentifikasi komunitas pedesaan di Brazil yang masih mengikuti jadwal tidur dan bangun lebih awal. 

Sebuah tim peneliti dari Universitas Surrey dan Universitas São Paulo mempelajari populasi Baependi, sebuah kota pedesaan kecil di Brazil tenggara yang siklus tidur dan bangunnya jauh lebih konsisten dengan siklus nenek moyang mereka. 

Krisis Populasi Jepang: Setengah Perempuan Muda Hilang di 40 persen Wilayah pada 2050

“Akibatnya, kebanyakan dari kita tidur lebih larut dibandingkan nenek moyang kita, dan banyak dari kita yang tidurnya lebih sedikit. Meski warga Baependi punya listrik dan televisi, namun ritme kehidupan sehari-hari mereka jauh lebih mirip dengan nenek moyang kita dari generasi sebelumnya. Mempelajari populasi ini seperti bisa mengintip generasi sebelumnya melalui teropong dan memberikan wawasan tentang manfaat pola alami ini terhadap kesehatan mereka,”

Dalam penelitian tersebut, orang-orang ditanyai kapan mereka ingin bangun dan tidur jika mereka memiliki kebebasan penuh untuk merencanakan hari mereka. Respon rata-rata penduduk kota adalah bangun dan tidur pada pukul 07.15 dan 22.20, sedangkan penduduk di pedesaan sekitar lebih memilih bangun pada pukul 06.30 dan tidur pada pukul 21.20. 

“Ketika kami menanyakan pertanyaan yang sama di London, rata-rata jawabannya adalah pada pukul 08.30 dan 23.15,” kata Dr von Schantz dari Universitas Surrey.

"Masyarakat Baependi, terutama yang tinggal di pedesaan memiliki keterkaitan yang lebih dekat dengan ritme matahari, terutama karena banyak dari mereka yang bekerja di luar ruangan. Tengah malam sebenarnya mewakili pertengahan masa kegelapan, namun banyak dari kita bahkan tidak tidur pada waktu tersebut,”lanjutnya.

"Teman-teman kami di Universitas São Paulo telah mempelajari populasi ini, sehingga banyak data bermunculan mengenai hasil kesehatan dari populasi yang sama. Kami optimis bahwa proyek ini akan mengajarkan kita tentang kesehatan jantung, obesitas, diabetes dan kesehatan mental,”ucapnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya