Desainnya Khas, Furnitur Bali dan Jepara Siap Diboyong Keluar Negeri

Ilustrasi furnitur.
Sumber :
  • Ist.

VIVA Lifestyle – Kebutuhan furnitur di Amerika Serikat (AS) kian tinggi. Meningkatnya permintaan dari AS dipengaruhi oleh kebijakan stimulus fiskal yang cukup efektif dalam meningkatkan pendapatan rumah tangga guna mendukung pengeluaran masyarakat berkelanjutan untuk semua jenis barang, termasuk barang-barang furnitur dan kerajinan asal impor.

5 Sub Tema yang Bakal Menjadi Agenda Pembahasan World Water Forum ke-10 di Bali

Faktor yang mendongkrak penjualan produk furnitur di saat pandemi, yaitu adanya peralihan atau reorganisasi signifikan belanja rumah tangga masyarakat, dari yang untuk hiburan, pariwisata atau transportasi, menjadi kebutuhan untuk menata dan merenovasi rumah. Bahkan, aktivitas belanja online selama pandemi juga mendukung peningkatan penjualan furnitur. 

Scroll untuk mengetahui informasi selengkapnya.

Dampingi Putrinya ke Polda Bali, Roy Marten Minta Developer Vila Sunset tanggung Jawab

Laurent Putra, pengusaha Indonesia sekaligus Founder Sohnne, mengatakan bahwa Amerika memiliki penduduk yang banyak dan kecintaan pada produk furnitur yang cukup besar. Pangsa pasar dan purchasing power yang besar di negeri Paman Sam tersebut kemudian jadi fokus utamanya saat ini.

"Kesempatan menjalin kerjasama dengan perusahaan besar lainnya dan berekspansi juga sangat luas di Amerika Serikat. Saat ini perkembangan omzet kami tumbuh 30 persen dari bulan ke bulan," jelas Laurent dalam keterangannya, Kamis 8 September 2022. 

Laporkan Dugaan Penipuan Properti Villa, Roy Marten dan Gading Marten Datangi Polda Bali

Dengan jangkauan harga produk berkisar US$50 atau sekitar Rp700 ribu hingga US$3.500 atau Rp50 juta, Laurent berhasil menjangkau seluruh negara bagian Amerika Serikat. Dia juga menawarkan jasa home service seperti pemasangan furnitur, return policy dan program installment.

Laurent menambahkan Sohnne telah bermitra dengan beberapa supplier di Asia, Amerika, dan Eropa. Ke depannya, Laurent juga akan mengekspor produk lokal seperti dari Jepara dan Bali yang khas.

“Kami mulai masuk ke pasar offline di Amerika, seperti BestBuy dan Target. Harapannya penjualan Sohnne tetap stabil naik dengan terus jaring kemitraan dengan pihak lainnya,” lanjutnya.

Saat ini Sohnne memiliki tiga warehouse di Amerika, dua di Inggris, dan satu di Jerman. Seluruh produk Sohnne bisa ditemukan di website Sohnne.com, BestBuy, Wayfair, Target, dan e-commerce Amazon.

Potensi furnitur dalam negeri
Industri furnitur merupakan salah satu sektor yang potensial dikembangkan karena didukung dengan ketersediaan sumber daya alam di dalam negeri. Di kancah global, industri furnitur nasional mampu berdaya saing karena produknya yang inovatif.

Laurent menilai potensi industri furnitur di Indonesia sangat bagus. Terbukti sudah banyak startup bermunculan di bidang furnitur atau interior desain.

"Industri furnitur cukup diminati oleh banyak pengusaha dikarenakan bisnis furnitur ini menjanjikan dan evergreen," jelasnya.

Laurent menambahkan, Sohnne juga akan segera menjual secara online dan membuka offline store di Indonesia. Bekerja sama dengan pengrajin furnitur di Indonesia, mereka akan membuat produk-produk unik untuk diekspor ke luar negeri. 

"Pasar ekspor masih sangat berpotensi besar dan banyak wisatawan yang senang dengan furnitur Indonesia, seperti furnitur rajutan, kayu merbau, kayu jati, ukiran kayu dan ukiran batu," pungkasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya