Mahasiswa Indonesia Terlibat Pembuatan Vaksin Corona di Oxford

Ilmuwan di Universitas Queensland Australia tengah kembangkan vaksin corona. (Foto ilustrasi)
Sumber :
  • University of Queensland

VIVA – Pengembangan vaksin COVID-19 oleh Universitas Oxford, Inggris telah menemukan titik terang dengan melibatkan ratusan peneliti. Salah satu yang membanggakan adalah mahasiswa asal Indonesia, Indra Rudiansyah, yang terlibat di pembuatan vaksin corona itu.

Kuota Haji Kabupaten Tangerang Bertambah, 20 Persen Lansia

Mahasiswa asal Indonesia di Oxford itu merupakan anggota PPI United Kingdom yang terlibat dalam pembuatan vaksin COVID-19. Indra sendiri sedang menempuh pendidikan S3 di Universitas Oxford.

"Perkenalkan Indra Rudiansyah @rudianindra, mahasiswa S3 jurusan Clinical Medicine asal Indonesia di Universitas Oxford. Indra sebelumnya menempuh pendidikan di @itb1920 dan berkarir di @biofarmaid sebelum meneruskan pendidikan dengan beasiswa dari @lpdp_ri," tulis akun Instagram PPI United Kingdom, dikutip Kamis 23 Juli 2020.

Geger Vaksin COVID-19 AstraZeneca, Ketua KIPI Sebut Tidak ada Kejadian TTS di Indonesia

Baca juga: Virus Corona Menular Lewat Udara, Anak Bisa Jadi Korban

Lebih lanjut, awalnya Indra terjun ke dalam pengembangan vaksin COVID-19 setelah menjadi bagian dalam Gugus Pengembangan Vaksin COVID-19 di Oxford saat pandemi ditetapkan. Di situ, Indra berperan cukup besar untuk mendalami respons antibodi seseorang.

Sempat Hilang Kesadaran Akibat Sepsis, Chicco Jerikho Ngerasa Dikasih Kesempatan Kedua

"Indra berperan dalam melihat respons antibodi dari orang yang diberikan vaksin. Hal ini penting untuk melihat efek samping maupun kemanjuran vaksin," tulis akun itu lagi.

Sejauh ini, vaksin COVID-19 dari Universitas Oxford adalah yang paling menjanjikan dan maju dibanding alternatif lainnya. Meski begitu, Indonesia melalui Bio Farma juga telah mengembangkan vaksin corona yang bekerja sama dengan China.

Vaksin perusahaan Sinovac itu akan memasuki uji klinis tahap 3 di Indonesia pada Agustus mendatang yang digelar di FK UNPAD, Bandung. Tahun 2021 mendatang diprediksi siap produksi dengan harga dibanderol sekitar Rp 75 ribu hingga Rp 140 ribu.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya