Viral Turis Asing Pertanyakan Kenapa Banyak Sesaji di Bali, Media Lokal Australia Beri Jawabannya

sesaji atau sajen
Sumber :
  • Instagram

Bali – Turis asal Australia merasa kebingungan dengan banyaknya sesaji yang tersebar di seluruh penjuru Pulau Bali. Turis tersebut kemudian mempertanyakan di media sosial alasan kenapa banyak sekali keranjang kecil yang tergeletak di tanah ketika mengunjungi Pulau Dewata. 

Piala Asia Wanita U-17 Segera Dimulai di Pulau Dewata, Gratis Buat yang Mau Nonton

Kemudian, media australia yaitu news.com.au, mengangkat kisah turis tersebut untuk menjadi bahan edukasi terhadap masyarakat Australia yang hendak berkunjung ke Bali. Keranjang itu berisikan dupa dan benda-benda lainnya seperti buah-buahan, uang atau rokok, serta bunga. 

Keranjang tersebut diketahui merupakan sesaji yang dipersembahkan oleh umat Hindu untuk para Dewa mereka dan menjadi bagian penting dari budaya setempat. Menurut laman panduan wisata lokal, tradisi ini bermula dari sebuah ayat dalam kitab suci umat Hidu, Bhagavad Gita. 

Ketua PD Parfi Bali Lenny Hartono Ingin Industri Film Semakin Maju

Sejumlah wisatawan mengunjungi kawasan Pura Besakih di Karangasem, Bali (foto ilustrasi)

Photo :
  • ANTARA FOTO/Fikri Yusuf

Laman Bali.com menulis bahwa ayat yang dimaksud diketahui berbunyi, "Barangsiapa mempersembahkan kepadaku dengan pengabdian sehelai daun, bunga, buah, atau air, persembahan itu cinta, dari hati yang murni saya terima (ix: 26)."

Sambut World Water Forum, Ditjen Imigrasi Permudah Visa hingga Siapkan Jalur Khusus

Tujuan adanya sesaji itu tentu saja untuk menyenangkan hati para Dewa dan Dewi sehingga mereka akan mengabulkan semua keinginan umat Hindu. Persembahan itu bukan hanya ditujukan untuk Dewa yang memiliki kekuatan positif, tapi juga roh negatif. 

Hal tersebut dilakukan untuk menjaga keseimbangan dan juga keharmonisan dalam hidup mereka. Persembahan pertama biasanya disajikan di tempat yang lebih tinggi sedangkan yang terakhir akan diletakkan begitu saja di atas tanah. 

Selain itu, ada juga imbauan kepada setiap wisatawan untuk tak melangkahi maupun menginjak sesaji yang berada di tanah selama dupa masih menyala. Kemudian, unggahan turis tersebut langsung mendapat tanggapan wisatawan lain yang memiliki pengalaman serupa. 

Bali -ilustrasi-

Photo :
  • VIVA/Ezra Sihite

Turis tersebut mengaku bahwa pada awalnya dia tidak mengetahui apa isi dari keranjang tersebut dan maksud yang hendak ditujukan. Ia kemudian meminta seorang sopir untuk mengantarnya supaya menjelaskan fungsi dari persembahan tersebut. 

"Jika sesaji tersebut berada di altar, itu diperuntukkan untuk Dewa mereka dan jika sesaji berada di atas tanah, persembahan tersebut ditujukan kepada roh jahat dengan benda seperti rokok, makanan dan lain-lain untuk membuat roh tersebut senang sehingga tidak mengganggu kehidupan orang yang ada di rumah tersebut/toko dll," tulis wisatawan di grup Facebook Bali. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya