Hati-hati, Migrain Bisa Jadi Sinyal Penyakit Jantung

Pria migrain.
Sumber :
  • pixabay

VIVA – Sebuah investigasi selama 19 tahun yang melibatkan lebih dari setengah juta orang menemukan bahwa menderita migrain bisa menjadi sinyal adanya masalah jantung.

Gak Habis Pikir Rayakan Lebaran Tanpa Ayah, King Nassar: Tahun Kemarin Aku Sakit, Tahun Ini Abah

Menurut riset yang dipublikasikan di British Medical Journal, penyakit kardiovaskular yang meliputi serangan jantung, stroke, pembekuan darah, dan irama jantung yang tak teratur, semua memiliki keterkaitan dengan migrain.

Para peneliti menemukan bahwa orang yang menderita migrain memiliki risiko lebih besar mengalami serangan jantung dibandingkan dengan mereka yang tidak mengalami gejala sakit kepala besar, yakni 25 per 1.000 dibanding 17 per 1.000.

Ayah Meninggal Dunia, King Nassar Ungkap Kenangan Tak Terlupakan

Selain itu, 45 dari 1.000 penderita migrain juga mengalami semacam stroke umum, 20 kali lebih besar dibandingkan mereka yang tidak terkena migrain. Dan jumlah serangan stroke yang terkait dengan pendarahan lebih tinggi pada penderita migrain (11 berbanding 6), sementara 13 berbanding 11 mengalami penyakit arteri perifrer.

Para peneliti dari Denmark dan Amerika mengumpulkan data dari sejumlah pasien antara tahun 1995 dan 2015. Dari pasien yang diperiksa, lebih dari 51.000 didiagnosis mengalami migrain dan lebih dari 510.000 tidak.

Kronologi Meninggalnya Ayah Nassar, Sempat Pasang Ring Jantung

Mereka kemudian menemukan bahwa rata-rata usia ketika seseorang didiagnosis migrain adalah 35 tahun dan 71 persennya adalah wanita.

"Dalam studi cohort berskala besar ini, migrain diasosiasikan dengan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular," ujar para peneliti seperti dikutip laman The Independent.

Hal ini menunjukkan bahwa migrain harus dianggap sebagai faktor risiko yang poten dan tetap untuk sebagian besar penyakit kardiovaskular pada pria dan wanita.

Tapi, karena studi ini bersifat observasi, tidak ada kesimpulan tegas yang bisa ditarik mengenai sebab dan akibatnya. 

Migrain lebih parah dari sakit kepala normal. Penyakit ini biasanya diikuti dengan mual, muntah, sensitif terhadap cahaya dan suara, energi menurun dan sakit kepala yang tegang serta berdenyut-denyut. Pada beberapa orang, migrain bisa terjadi selama beberapa jam, tapi pada yang lainnya bisa terjadi hingga tiga hari.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya