Dokter Beberkan Penanganan Tepat untuk Suspect Virus Corona

Ilustrasi virus.
Sumber :
  • www.turbosquid.com

VIVA – Seorang pasien di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso telah dinyatakan sebagai suspect virus corona. Terkait hal itu, ahli penyakit tropik dan infeksi, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, dr Erni Juwita Nelwan SpPD., angkat bicara mengenai tahapan tepat penanganan virus corona baru yang berasal dari Wuhan, China tersebut.

COVID-19 di Jakarta Naik Lagi, Total Ada 365 Kasus

"Jadi kalau ada orang datang, demam, sesak dan menandakan ada gejala infeksi saluran napas. Ini kan sedang ada wabah nCov. Tapi kalau suspect, dokter lihat dulu apa ada riwayat traveling dari Wuhan apa tidak," ujar Erni dalam temu media di Kantor Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), Jakarta, Jumat, 24 Januari 2020.

Erni melanjutkan bahwa pemahaman suspect itu biasanya kalau kasus tersebut sudah memenuhi kriteria. Misal demam, batuk, ada kontak dengan orang yang positif dan ada riwayat ke Wuhan. Maka, jika semua kriteria itu terpenuhi, seseorang tersebut akan menjadi suspect.

Kasus COVID-19 di DKI Jakarta Naik Sejak November 2023

Sementara, jika hasil sudah dicek dan terbukti positif, maka kasus tersebut artinya sudah confirmed case. Namun, jika masih di tahapan suspect, tetap perlu dilakukan isolasi.

"Kalau baru pulang dari Wuhan dan ada gejala dan belum yakin penyakitnya apa, diisolasi dulu, lalu cek dan diambil spesimennya. Jika negatif tapi kondisinya masih berat, yang dilakukan tetap diisolasi dulu. Karena kan kita belum punya (alat) penanganannya," jelasnya lagi.

Wanita Paruh Baya Ini Lakukan Operasi Plastik Jadi Muda untuk Kelabui Polisi

Tahapan selanjutnya, selama masa isolasi itu, segera dicari pihak keluarga yang kemungkinan alami sakit juga. Sebab, ia mewanti-wanti, jangan sampai sudah menular dan meluas ke tubuh banyak orang.

Ada pun saat ini tahap untuk memeriksa dan mendiagnosis virus tersebut melalui tahap PCR atau metode yang langsung mencari jenis virus yang menginfeksi. Seharusnya, lanjut dia, diagnosis virus itu bisa berlangsung cepat karena rujukannya langsung ke Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kemenkes RI (Litbang).

"Seharusnya sih cepat, tapi kan kita harus rujuk ke Litbang. Bukan dicek di RS-nya. Saya rasa dalam 1x24 jam sudah keluar hasilnya," katanya.

Sebelumnya, RSPI Sulianti Saroso menyatakan satu suspect virus corona. Meski demikian, pihak RSPI sendiri belum menyatakan bahwa pasien tersebut positif virus corona.

"Ada satu orang pasien dengan suspect, tetapi kondisi saat ini masih stabil dan tidak ada perburukan. Belum dinyatakan sebagai novel Corona," kata Direktur Medik dan Perawatan RSPI Sulianti Saroso, Dr. Diany Kusumawardhani, Spa, Jumat, 24 Januari 2020.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya