Turis China dari Bali Positif COVID-19, Diduga Terinfeksi di Shanghai

Korban virus corona di China
Sumber :
  • The Star

VIVA – Kementerian Kesehatan merespons kabar seorang wisatawan asal Tiongkok dilaporkan positif mengidap COVID-19 setelah pulang berlibur dari Bali beberapa waktu lalu. Menurut Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Achmad Yurianto, besar kemungkinan turis tersebut terpapar COVID-19 ketika tiba di Shanghai, Tiongkok. 

Kuota Haji Kabupaten Tangerang Bertambah, 20 Persen Lansia

Kesimpulan itu muncul setelah melakukan beberapa pelacakan dan konfirmasi pada pihak maskapai. Pemerintah melakukan penelusuran mulai dari tanggal 12 Januari 2020 hingga 28 Januari 2020. 

Dari penelusuran tersebut terungkap bahwa terdapat dua orang dengan nama Jin pada tanggal 22 Januari 2020, dengan rincian satu orang dewasa dan satu orang anak-anak. Sedangkan pada saat kembali di tanggal 28 terdapat enam orang dengan nama Jin. 

Geger Vaksin COVID-19 AstraZeneca, Ketua KIPI Sebut Tidak ada Kejadian TTS di Indonesia

"Dari dua analisa pada dua orang Jin yang anak-anak dan dewasa, kita mencoba melihat perhitungan waktu kalau tanggal 5 Februari confirm positif dia melewati masa inkubasi dan positif. Di China rata-rata itu di hari ke 10 positifnya," ungkap Yuri saat melakukan video conference dengan media di Kementerian Kesehatan, Kamis, 13 Februari 2020.

Artinya, jika dihitung mundur selama 10 hari mulai dari tanggal 5 Febaruari 2020, kemungkinan terinfeksi virus tersebut di tanggal 27 atau 28 Januari 2020. Sedangkan diketahui bahwa ia kembali ke Tiongkok pada tanggal 28 Januari menggunakan maskapai Garuda Indonesia rute Bali - Shanghai. 

Sempat Hilang Kesadaran Akibat Sepsis, Chicco Jerikho Ngerasa Dikasih Kesempatan Kedua

"Kami melakukan analisa data provinsi Bali, ternyata kita sudah menerima spesimen pemeriksaan sebanyak 14 orang dari Bali, di mana 14 ada 2 WNI dan 12 WNA dan semua hasilnya negatif," ujar Yuri.

Tidak hanya itu, pihak Kementerian Kesehatan juga memeriksa tingkat fluktuasi influenza dan didapati bahwa hal tersebut cukup stabil. Kemudian pihaknya juga melengkapi dengan survei pneumonia berat dan angkanya juga tidak berubah. Sehingga, kondisi Bali pada 27 Januari 2020 tidak mendukung untuk menginfeksi. 

"Di tanggal itu di Shanghai, yang kita duga patut naik kendaraan umum, sangat-sangat mungkin penularan di sana. Oleh karena itu, mana sih yang paling mungkin, kita sedang melacak imigrasi, sepanjang di Indonesia kemana saja, setelah identitas ketemu kita akan cari di hotel, mudah-mudahan kita bisa mendapatkan itu," kata Yuri.

Meski wisatawan tersebut telah kembali ke Tiongkok, Yuri mengatakan bahwa pihaknya akan memantau kondisi masyarakat di Bali terkait dengan COVID-19.

"Mereka kan sudah di sana, nah yang di Bali yang kita pantau jangan jadi sebuah epicentrum baru yang membingungkan. Ini bukan isu besar yang kita hadapi hari ini, mudah-mudahan bisa kita pahami," kata dia. 

Sebagai informasi, wisatawan pria asal China tersebut dinyatakan positif terkena virus corona pada 5 Februari 2020, setelah dia kembali ke China pada 28 Januari lalu.

Kabar ini mencuat setelah Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Huainan melalui situs media sosial China, Weibo, melaporkan, wisatawan yang diketahui bernama Jin, terbang dari Wuhan pada 22 Januari 2020. Ia berada di Bali selama seminggu dan kembali dari Bali ke Shanghai pada 28 Januari.

Pasien tersebut kemudian dinyatakan terinfeksi virus corona pada 5 Februari, sekitar 8 hari setelah kepulangannya dari Bali. Postingan ini pun dikonfirmasi oleh The Jakarta Post yang juga merilis keterangan dari sejumlah pihak terkait pada Rabu, 12 Februari 2020.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya