445 Relawan Uji Klinis Vaksin COVID-19 Sinovac Diambil Sampel Darah

Ilustrasi vaksin
Sumber :
  • Pixabay/kfuhlert

VIVA – Sebanyak 445 relawan uji klinis fase III vaksin COVID-19 Sinovac telah diambil darahnya setelah menjalani dua kali penyuntikan vaksin. Rencananya, uji klinis ini ditargetkan tuntas Januari 2021 yang dilanjutkan ke tahap produksi massal.

Sempat Hilang Kesadaran Akibat Sepsis, Chicco Jerikho Ngerasa Dikasih Kesempatan Kedua

Juru bicara uji klinis fase III vaksin Sinovac, Rodman Tarigan menjelaskan, hasil skrining atau V0 dalam uji klinis vaksin menetapkan 1,713 orang yang layak menjadi relawan, sementara tahapan V1 yaitu penyuntikan vaksin pertama sebanyak sudah sebanyak 1,319 orang, V2 atau penyuntikan kedua sebanyak 841 orang.

Baca juga: WHO: Vaksin COVID-19 Siap Akhir Tahun

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

"V3 atau pengambilan darah pasca penyuntikan kedua  sebanyak 445 orang," ujar Rodman.

Sementara itu, Head of Corporate Communication Bio Farma, Iwan Setiawan menjelaskan, uji klinis ini ditargetkan berlangsung selama enam bulan. "Target selesai uji klinis tahap 3 yakni selama 6 bulan, yang akan berakhir Januari 2021," katanya.

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

Iwan mengaku pede uji klinis vaksin COVID-19 asal Sinovac yang masih dilakukan Uji Klinis Tahap 3 ini berjalan dengan baik. "Setelah uji klinis berhasil dilanjutkan dengan registrasi ke BPOM, dan selanjutnya diproduksi secara massal," katanya.

Sebelumnya, Bio Farma mempersiapkan uji klinis tahap 3 untuk penanganan virus corona atau COVID-19 dengan menerima vaksin dari Sinovac Tiongkok sebanyak 2,400 unit vaksin. Rencananya, uji klinis tahap 3 ini dimulai pada Agustus 2020.

Direktur Utama Bio Farma, Honesti Basyir menjelaskan, uji klinis vaksin COVID-19 direncanakan berlangsunh selama enam bulan hingga 2021 dengan target 250 juta dosis.

“Apabila uji klinis vaksin COVID-19 tahap 3 lancar, maka Bio Farma akan memproduksinya pada Q1 2021 mendatang, dan kami sudah mempersiapkan fasilitas produksinya di Bio Farma, dengan kapasitas produksi maksimal di 250 juta dosis,” ujar Honesti dalam keterangan resminya, Senin 20 Juli 2020.

Baca juga: Konspirasi Vaksin Bill Gates dan Metode Ngawur COVID-19, Cek Faktanya

Honesti menambahkan, alasan pemilihan Sinovac sebagai mitra adalah platform vaksin atau metode pembuatan vaksin yang digunakan oleh Sinovac, sama dengan kompetensi yang dimiliki oleh Bio Farma saat ini. Dengan metode inaktivasi tersebut, Bio Farma sudah memiliki pengalaman dalam pembuatan vaksin seperti vaksin Pertusis.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya