Alasan Pasien COVID-19 Harus Sediakan Oximeter Saat Isoman

Oximeter
Sumber :
  • mymedsupplies.com

VIVA – Isolasi mandiri (isoman) menjadi pilihan bagi pasien COVID-19 bergejala ringan lantaran rumah sakit kini sudah mulai penuh dan kian terbebani. Meski begitu, pasien yang isoman bukan berarti tak menyiapkan peralatan khusus kendati harus terus memantau kondisinya.

Resep Ramuan Herbal untuk Redakan Demam, Cuma Pakai 3 Bahan

Dijelaskan Dokter Spesialis Penyakit Dalam - Penyakit Tropik-Infeksi, dr. Adityo Susilo, Sp.PD, KPTI, gejala ringan yang kerap dialami pasien COVID-19 berupa hilangnya nafsu makan, penurunan kesadaran hingga rasa lelah berlebih.

Namun, pada beberapa pasien memang merasa tak memiliki gejala apapun padahal saturasi oksigennya sangat rendah.

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

"Dikenal istilah happy hypoksia, yaitu suatu kondisi yang pasien merasa baik-baik saja tapi saturasi oksigennya turun bisa di bawah 95 persen," ujarnya dalam program Hidup Sehat tvOne, Senin 5 juli 2021.

Bahkan, tak sedikit yang saturasi oksigennya di bawah 90 persen namun pasien tak memiliki keluhan apapun. Sebab, saturasi oksigen yang menurun menjadi tanda bahwa derajat keparahan COVID-19 meningkat.

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

"Saturasi oksigen menurun artinya derajat COVID-nya meningkat. (Artinya) saat ada kebutuhan tubuh agar ada tambahan oksigen dari luar, hati-hati, segera bawa ke RS," tegasnya.

Untuk mencegah penurunan saturasi oksigen secara drastis, maka dokter Adityo menganjurkan pasien isoman harus memiliki pulse oxymeter. Hal ini untuk melihat secara objektif bagaimana kondisi pasien secara berkala.

"Gejala COVID-19 yang lebih berat, hati-hati ada tanda laju napas lebih dari 25 kali per menit, badan terasa lemah, kepala enteng, hilang gairah, dan denyut nadi tinggi berdebar-debar. Maka tetap sedia oksimeter," pesan dokter Adityo.

Apabila oksimeter menunjukkan penurunan oksigen, dokter Adityo menganjurkan melakukan posisi tidur yang memudahkan tubuh menyerap oksigen lebih banyak. Caranya yaitu dengan posisi tengkurap

"Simpan bantal di bawah dada, posisi tengkurap, lalu tangan di atas bantal, atur napas seperti biasa," kata dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya