71 Persen Pasien COVID-19 Gejala Sedang-Kritis, Belum Vaksin Booster!

Ilustrasi COVID-19/virus corona
Sumber :
  • Pixabay/Tumisu

VIVA Lifestyle – Juru Bicara Kementerian Kesehatan, dr. Muhammad Syahril menegaskan tren penurunan kasus COVID-19 dalam sepekan terakhir. Tak hanya itu, angka kasus yang mulai menurun itu disertai dengan tren perawatan di rumah sakit yang juga mulai kembali rendah dan landai.

Upaya Istri untuk Obati Babe Cabita, Sampai Hubungi Dokter di India

Syahril juga mengungkapkan Indonesia masih berada di Level 1 transmisi Komunitas. Kendati demikian, vaksinasi tetap harus digalakkan. Scroll untuk info selengkapnya.

"Dalam tujuh hari terakhir rata-rata 5025 dan hari kemarin 1 desember 4.977, terjadi penurunan 21,2 persen," ujar dr. Syahril, dalam keterangan persnya, dikutip Senin, 5 Desember 2022.

Penting! Orang Usia 44 Tahun Harus Segera Dapatkan Vaksin Ini, Kata PAPDI

Demikian halnya dengan kasus kematian, dalam satu minggu terakhir rata-rata per hari 46 dengan CFR masih 2,4 persen. Rawat inap di rumah sakit, BOR ada 10,9 persen, hari kemarin 6.352 total yang dirawat yang rata-rata satu minggu terakhir per harinya 6.800 dengan BOR rata-rata 11,6 persen.

Ilustrasi sampel pasien varian Omicron

Photo :
  • Times of India
Parto Patrio Jalani Operasi Kedua, Istri Banyak Berdoa

Tren perawatan rumah sakit di ruang isolasi lanjut dr Syahril, per tanggal 1 Desember terdapat penurunan sebanyak 5,76 persen. Kalau kemarin 5.750 yang dirawat dan harian 1 minggu lalu adalah sebesar 6.152. Sama halnya dengan tren perawatan di ruang intensif. Kasus harian yang dirawat 602, dan harian dalam satu minggu terakhir sebanyak 649, terjadi penurunan 5,61 persen.

"Meskipun terjadi penurunan kasus COVID-19, namun angka kematian akibat COVID-19 mengalami fluktuasi. Dari rata-rata mingguan sebanyak 46 orang, terjadi kenaikan sebanyak 54 orang pada 1 Desember 2022, diiringi dengan peningkatan positivity rate," lanjut dr. Syahril

Cakupan Vaksinasi Booster Masih Rendah
Kasus COVID-19 saat masih didominasi di Pulau Jawa dan Bali dengan proporsi kasus mencapai 90,63 persen, sementara proporsi kasus di luar pulau Jawa dan Bali sebesar 9,3 persen.

Menurut dr. Syahril, kondisi ini harus tetap menjadi perhatian kita mengingat 17.442 pasien yang dirawat di RS pada periode 4 oktober sampai 21 November memiliki gejalanya sedang, berat hingga kritis. Di mana 71 persen pasien belum mendapatkan booster.

Sebanyak 2.449 pasien meninggal dunia pada periode yang sama, di mana 82 persen di antaranya juga belum mendapatkan vaksin booster COVID-19. Kematian tertinggi pada kelompok lansia dan 50 persen lansia ini belum mendapatkan vaksinasi.

Ilustrasi vaksin

Photo :
  • VIVA/ David Rorimpandey

Gencar Vaksinasi
Pihaknya meminta semua pihak untuk bekerja bersama sama untuk mempercepat Indonesia mencapai akhir pandemi, salah satunya dengan bahu-membahu meningkatkan cakupan vaksinasi COVID-19.

"Upaya vaksinasi menjadi bagian upaya atau strategi kita dalam mencapai atau menuju berakhirnya pandemic COVID-19” jelasnya

Hingga saat ini sudah lebih dari 442 juta vaksin COVID-19 disuntikkan kepada masyarakat Indonesia, dengan rincian untuk vaksinasi pertama, lebih dari 203 juta atau 86.51 persen penduduk Indonesia sudah mendapatkan vaksinasi dosis pertama.

Sementara lebih dari 173 juta masyarakat Indonesia atau 73 persen yang sudah mendapatkan dosis lengkap. Untuk capaian booster pertama sebesar 28.32 persen, sementara total booster kedua sebesar 3,88 persen.

“Dari 514 Kab/Kota, masih ada 261 Kab/Kota dengan cakupan dosis 2 di bawah 70 persen, ini menjadi PR bagi kita semua ada kab/kota yang belum mencapai bisa dilihat dari grafik. Ada 390 kab/kota dengan cakupan vaksinasi lansia kurang dari 70 persen,” jelas dr. Syahril

Meskipun laju vaksinasi sempat mengalami penurunan pada bulan sebelumnya, mulai pertengahan November 2022 kemarin, angka sudah mulai bergerak naik kembali ke pertengahan November yang lalu. 

"Mudah-mudahan vaksin ketiga dan keempat akan semakin meningkat untuk mencapai cakupan yang dicapai WHO 70 persen atau di atas 50 persen untuk vaksinasi booster," tandasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya