Kisah Jessica Wongso Mencuat Lagi, Ini Fakta Sianida Bisa Bunuh Orang Kurang dari 1 Menit

Dokumentar kisah kopi sianida Jessica Wongso bakal tayang di Netflix
Sumber :
  • IG @netflixid

JAKARTA – Dokumenter yang dirilis Netflix berjudul Ice Cold: Murder, Coffee, and Jessica Wongso kembali menjadi sorotan publik. Dokumenter ini menceritakan tentang kasus Wayan Mirna Salim yang meninggal usai meminum kopi Vietnam di salah satu gerai kopi kenamaan di Jakara Pusat.

5 Fakta Siswa SMP di Pacitan Tewas Setelah Tenggak Kopi Sianida

Dari pemeriksaan pihak kepolisian di tahun 2016 lalu, terdapat racun diduga sianida di dalam kopi mirna dan ditemukan juga di lambung Mirna. Jessica Kumala Wongso akhirnya dituntut hukuman selama 20 tahun penjara atas kasus ini.

Beberapa hari setelah perilisan dokumenter tersebut, publik kembali membicarakan tentang sianida yang menjadi alat untuk menghabisi nyawa Mirna Salihin.

Terungkap, Tewasnya Siswa SMP di Pacitan Ternyata Diberi Minum Kopi Sianida

Lantas seberapa cepat sianida dapat bekerja dan mematikannya sianida? Yuk lanjut scroll artikel selengkapnya berikut ini.

Barang bukti kopi rasa sianida

Photo :
  • ANTARA / Rivan Awal Lingga
Otto Hasibuan Jelaskan Perkembangan Kasus Jessica Wongso, Mau Ajukan PK Bulan Januari

Melansir laman Center for Health Security, Johns Hopkins, sianida adalah bahan kimia alami, sianida juga dapaat ditemukan di banyak tumbuhan.

Selain itu, sianida juga dapat diproduksi oleh jenis bakteri, jamur, dan alga tertentu serta ditemukan pada beberapa jenis tumbuhan, biji-bijian, dan buah, seperti bambu, singkong, almond pahit, apel, dan persik.

Sianida diketahui sangat mematikan, baik jika terhirup sebagai gas, tertelan dalam bentuk padat, atau diserap melalui paparan topikal.

Meskipun pernah digunakan sebagai bahan perang kimia, penyebab paling umum keracunan sianida adalah menghirup asap ketika bahan ini terbakar.

Sodium sianida, bahan baku pembuatan bom

Photo :
  • Antara/ Fiqman Sunandar

Mekanisme sianida bisa merenggut nyawa seseorang

Sianida meracuni rantai transpor elektron mitokondria di dalam sel dan membuat tubuh tidak dapat memperoleh energi (adenosin trifosfat—ATP) dari oksigen.
 
Secara khusus, sianida mengikat bagian a3 (kompleks IV) sitokrom oksidase dan mencegah sel menggunakan oksigen, sehingga menyebabkan kematian yang cepat. 

Pelepasan gas sianida melalui udara, dalam bentuk hidrogen sianida atau sianogen klorida, diperkirakan akan mematikan bagi 50?ri mereka yang terpapar (LCt50) pada tingkat 2.500–5.000 mg•min/m^3 dan
11.000 mg•mnt/m^3, masing-masing.

Jika tertelan sebagai natrium atau kalium sianida, dosis mematikannya adalah 100–200 mg.

Seperti diketahui, sianida dapat membunuh seseorang dengan cepat. Kematian bisa terjadi dalam hitungan detik setelah dosis mematikan gas sianida dan dalam beberapa menit setelah konsumsi sianida dalam dosis mematikan.

 
Sistem saraf pusat (SSP) dan sistem kardiovaskular paling terpengaruh. Tanda dan gejala keracunan sianida antara lain:

• CNS: sakit kepala, kecemasan, agitasi, kebingungan, lesu, kejang, dan koma

• Kardiovaskular: penurunan inotropi, bradikardia diikuti refleks takikardia, hipotensi, dan edema paru

• Lainnya: cedera paru akut, mual dan muntah, warna kulit merah ceri.

Sementara, korban yang selamat mungkin menderita penyakit Parkinson, ataksia, atrofi optik, dan gangguan neurologis lainnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya