Studi: Pekerjaan Makin Menantang, Otak Makin Tajam

Ilustrasi pekerja pria dan wanita di kantor
Sumber :
  • iStock
VIVAlife
Ledakan Gas LPG Tewaskan 12 Orang di Denpasar, Pemilik Gudang Jadi Tersangka
- Jangan lagi mengeluh saat atasan memberi pekerjaan yang rumit dan belum pernah dilakukan. Sebab, itu tak hanya mengukur kemampuan kerja, melainkan juga berdampak positif pada otak.

Viral Wali Nikah Pukul Pengantin Pria Usai Ijab Kabul

Itu diungkapkan penelitian terbaru oleh Colorado State University. Menurut penelitian, pekerjaan yang menantang dan membutuhkan proses yang kompleks, akan membuat otak lebih tajam.
Polisi Imbau Warga Jakarta Tak Lakukan Takbir Keliling, Lebih Baik di Masjid


Bukan hanya saat bekerja, efeknya bahkan berpengaruh hingga jangka panjang, sampai saat pensiun. Contoh pekerjaan yang membuat otak lebih tajam: pengendali lalu lintas, dokter, dan analisis keuangan.


“Pekerjaan yang melibatkan banyak berpikir, menganalisis, menuntut pemecahan masalah, kreativitas, dan proses mental kompleks lainnya, berhubungan dengan tingginya level kognitif seseorang,” ujar ketua tim peneliti, Gwenith G.Fisher seperti dilansir
Reuters
.


Menurut Gwenith, karakteristik pekerjaan tersebut dapat berpengaruh terhadap kesehatan dan kesejahteraan seseorang. Penelitian Gwenith mendukung penemuan sebelumnya.


Beberapa penelitian lain mengungkap, orang dengan pekerjaan yang membutuhkan banyak pemikiran dan pengambilan keputusan secara independen, cenderung memiliki fungsi kognitif yang lebih baik.


Beberapa orang juga pernah melaporkan bahwa mereka yang bekerja tanpa tantangan, kehilangan kemampuan berpikir dan memori lebih cepat dibanding mereka yang bekerja penuh tantangan.


Untuk menyelidiki itu, Gwenith menganalisis data dari partisipan Health and Retirement Study.


Partisipan terdiri atas 4.182 orang dewasa yang memiliki pekerjaan khusus selama minimal 10 tahun dan pensiun dalam waktu 18 tahun, antara 1992 hingga 2010. Usia berkisar antara 51 hingga 61 tahun.


Untuk mengetahui fungsi kognitif mereka, para partisipan diberikan tes berdasarkan Occupational Information Network yang dikembangkan oleh U.S Departmen of Labor.


Hasilnya, mereka yang memiliki pekerjaan lebih menantang secara mental kemampuan kognitifnya lebih baik, bahkan hingga pensiun. Bukan hanya itu, mereka juga memiliki risiko dementia yang lebih rendah dibanding orang-orang yang pekerjaannya mudah.


“Memilih pekerjaan yang membutuhkan berbagai proses mental atau merancang ulang pekerjaan agar menjadi lebih kompleks, mungkin bermanfaat bagi karyawan,” Gwenith melanjutkan. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya