Bersepeda Berdampak Negatif Terhadap Kesehatan Seks Pria?

Ilustrasi bersepeda
Sumber :
  • Pixabay/ Skeeze

VIVA – Sebuah penelitian sebelumnya menyatakan bahwa bersepeda bisa berdampak negatif terhadap fungsi seks pria. Namun, penelitian terbaru mengungkapkan kesimpulan berbeda. 

6 Olahraga Aman saat Menjalankan Puasa Ramadan

Dilansir dari halaman BBC, Senin 15 Januari 2018, Penelitian dari Departemen Urologi Universitas California-San
Francisco menyatakan bersepeda tidak memiliki dampak pada kesehatan seks atau fungsi urin pria. Penelitian ini berdasarkan perbandingan kesehatan seksual atau urin pada pengendara sepeda, pelari, dan perenang. 

Sekitar 2.774 pesepeda dari Inggris, Amerika Serikat, Kanada, Australia, dan Selandia Baru disurvei, bersama 539 perenang, dan 789 pelari. Mereka disurvei menggunakan kuesioner untuk mengukur kesehatan seksual dan fungsi urin. 

Nasrullah Bersepeda dari Purwokerjo Demi Hadiri Kampanye Akbar AMIN di JIS

Para peneliti mengatakan kesehatan seksual dan fungsi urin sebanding di ketiga kelompok tersebut. Walaupun beberapa pengendara sepeda lebih rentan terhadap penyempitan uretra.

Selain itu secara statistik tidak ada perbedaan signifikan antara bersepeda dengan intensitas tinggi, yakni mereka yang bersepada lebih dari tiga kali seminggu selama lebih dari dua tahun, dan rata-rata berkendara lebih dari 15 mil per hari, dengan pesepeda rekreasi. 

AHY Ungkap Isi Pembicaraan saat Gowes dan Sarapan Gudeg Bareng Jokowi di Yogyakarta

Penelitian yang dipublikasikan di Journal of Urology ini menyatakan manfaat bersepeda jauh lebih besar daripada
risikonya. Peneliti mengatakan penemuan mereka bertentangan dengan penelitian sebelumnya, yang menyatakan bersepeda secara negatif memengaruhi fungsi ereksi. 

"Bersepeda memberikan manfaat kardiovaskular yang luar biasa, dan berdampak rendah pada sendi. Manfaat kesehatan yang dinikmati oleh pesepeda, yang mengendarai dengan aman, akan lebih besar daripada risiko kesehatan," kata Ketua Penelitian tersebut, Benjamin Breyer.  

Penelitian tersebut juga mengungkapkan, para pengendara sepeda secara statistik kemungkinan lebih tinggi mengalami mati rasa genital. Tapi, dengan berdiri lebih lama 20 persen dari waktu bersepeda, kemungkinan ini akan berkurang secara signifikan.  

Para peneliti mengatakan akan menyelidiki pengendara sepeda, yang melaporkan mati rasa genital, untuk melihat apakah itu akan menjadi masalah di masa depan. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya