Sumber :
- CNN Travel
VIVAlife -
Sushi dan kecap kedelai asin bagai pasangan jiwa. Keduanya selalu disajikan berbarengan, tak terpisahkan. Gurihnya ikan yang berpadu dengan manisnya nasi, makin kaya rasa saat dicelup ke dalam kecap asin.
Kecap tersebut ternyata usianya sudah ratusan tahun. Sekitar 750 tahun lalu, seorang pemuka agama Jepang sampai di Yuasa, setelah melakukan perjalanan panjang ke China. Ia membawa keahlian membuat miso atau pasta kedelai. Kecap kedelai asin, seperti dikutip dari
CNN Travel,
ditemukannya karena 'kecelakaan'.
Maksud hati si pemuka agama itu ingin membuat miso tapi yang muncul kemudian adalah kecap sushi. Rasanya asin dan sangat khas. Kecap hasil teknik fermentasi tradisional ini kemudian banyak digunakan dalam mengolah masakan Jepang. Termasuk, jadi 'jodoh abadi' sajian sushi hingga hari ini.
Kawasan Yuasa pun banyak dibangun pusat pembuatan kecap kedelai asin, salah satunya area Kadocho. Sampai hari ini masih ada pabrik tua tempat membuat kecap. Bangunannya yang memiliki nilai sejarah tinggi membuat pemerintah Jepang melindunginya secara hukum. Sehingga, bangunan tak boleh diubah dan tetap seperti aslinya.
Mulia Banget! Usai Belajar Islam, Pendeta Brian Siawarta Ingin Layani Umat Muslim
Brian Siawarta baru-baru ini tampil di podcast milik Melaney Ricardo. Salah satu pembahasan yang menarik pemuka agama Kristen itu terkait dengan background pendidikannya.
VIVA.co.id
30 April 2024
Baca Juga :