- http://astrijalanjalan.blogspot.com
VIVA – Lonjakan penumpang kereta api terjadi di Stasiun Gambir, Jumat malam, 29 Desember 2017. Kepala Stasiun Gambir, Rizki Afrida menjelaskan, umumnya sejumlah kota-kota tujuan di Pulau Jawa memang menjadi destinasi favorit bagi para penumpang.
Namun, jurusan paling banyak dituju oleh para pengguna kereta api dari Stasiun Gambir menurutnya memang didominasi oleh mereka yang hendak pergi menuju kota Bandung.
"Kalau untuk jurusan semuanya favorit ya. Mau ke Jogja, Solo, semuanya favorit. Cuma untuk saat ini karena keretanya yang banyak untuk tujuan Bandung, maka tujuan itu yang lebih banyak memang," ujar Rizki saat ditemui di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, Jumat 29 Desember 2017.
Rizki menjelaskan, penambahan jumlah kereta api untuk tujuan Bandung yang paling banyak, dibandingkan dengan tujuan ke kota lainnya. Menurutnya, untuk tujuan Bandung sebanyak lima sampai enam rangkaian kereta api tambahan.
"Karena memang jumlah kereta tujuan Bandung lebih banyak. Kita total ada 14 KA yang melayani tujuan Bandung, dari yang biasanya hanya delapan KA saja per harinya," kata Rizki.
Saat ditanya sampai kapan biasanya arus penumpang libur ini terus berlangsung, Rizki memastikan biasanya memang akan terjadi dua kali.
Sebab, adanya perbedaan jatah libur bagi para pekerja kantoran dan anak sekolahan, membuat arus balik menjadi terbagi dalam dua periode tersebut.
"Kalau posko kita ini dari tanggal 22 Desember 2017 kemarin sampai 7 Januari 2018 nanti. Sementara arus baliknya, tanggal 2 Januari 2018 itu biasanya sudah akan terjadi. Mungkin karena orang kantor sudah masuk ya tanggal 2 Januari itu," kata Rizki.
Namun, ada juga antisipasi kemungkinan arus balik pada 6 Januari 2018 karena menjelang usainya libur sekolah.
"Tapi karena liburan sekolah belum masuk, jadi nanti kita juga ada arus balik itu di tanggal 6 Januari 2018. Jadi ada dua gelombang seperti itu. Karena kan antara masa libur pekerja dan anak sekolan itu berbeda ya," ujarnya.
Geruduk Kantor Gubernur Bali, Buruh Tuntut Karyawan Kontrak di Sektor Pariwisata Dihapus
Ratusan orang yang melakukan orasi di depan Kantor Gubernur itu menuntut pemerintah untuk menghapus status karyawan kontrak bagi pekerja pariwisata di Bali.
