Bisnis Hitam Mobil Maut

Mobil bekas tabrakan yang siap direkondisi di satu bengkel di Jakarta.
Mobil bekas tabrakan yang siap direkondisi di satu bengkel di Jakarta.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Yasin Fadilah

Menurut dia, pemilik mobil tabrakan maut biasanya malas membetulkan lagi. Alasannya keamanan, teringat korban, atau mahalnya biaya perbaikan. Karena itu tak jarang, mobil yang sudah lama mangkrak di kantor polisi kemudian dijual.

“Nah, itu kami ambil dan kami bangun lagi," kata sumber itu.

Tidak mudah merakit mobil lagi. Butuh keuletan dan keterampilan mumpuni untuk menyulap rongsokan itu. Membangun ulang bodi, memperbaiki mesin, hingga membersihkan interior agar terlihat tak ada cacat.

"Kami harus bekerja berminggu-minggu untuk mengerjakan satu mobil," katanya.

Nah, setelah disulap, mobil yang dibeli Rp50-an juta itu ditawarkan ke sejumlah penjual dengan harga yang sangat miring, Rp10-15 juta di bawah harga pasar mobil bekas Jakarta. Jadi misalnya, harga Daihatsu Terios tahun 2012 Rp125 juta, harga mobil rekondisi ini cuma Rp110-115 juta. 

Para pedagang itu kebanyakan membeli, lalu menjual lagi ke pembeli pemula yang tak banyak tahu tentang mobil. Tak cuma di Jakarta, mobil-mobil itu juga dibawa ke luar daerah, bahkan luar Jawa dan dipasarkan di sana. Alasannya, banyak pembeli pemula yang tak tahu mesin dan banyak pula pembeli yang tak sadar dengan sejarah mobil tersebut.  "Jadi tak banyak yang tahu," katanya.

Selanjutnya...Hitamkah Bisnis Ini?

Halaman Selanjutnya
img_title