Indonesia Ingin Produksi Baterai Mobil Listrik

Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto saat mencoba mobil Mitsubishi
Sumber :
  • VIVA/Jeffry Yanto

VIVA – Indonesia berencana menyongsong era mobil listrik. Hal ini terlihat dari mulai dibuatnya aturan mengenai Low Carbon Emission Vehicle atau LCEV.

Guna mendukung program yang akan menjadi payung hukum dari mobil listrik tersebut, pemerintah saat ini tengah mencari cara untuk bisa memproduksi baterai mobil listrik di dalam negeri.

Sebab, saat ini hanya ada tiga negara saja di Asia yang mampu membuat baterai lithium-ion atau sejenisnya, yakni China, Jepang dan Korea.

Menteri Perindustrian Republik Indonesia Airlangga Hartarto mengatakan, industri baterai hingga saat ini masih dibicarakan.

Namun, Kemenperin sudah mengirimkan delegasi ke Jepang, China dan Korea yang unggul di bidang industri baterai, untuk melihat fasilitas produksi komponen di sana.

"Yang paling penting agar mendorong komponen-komponen utama ini dibuat di sini," ujarnya di Jakarta, Senin, 26 Februari 2018.

Maksud pemerintah memikirkan pembuatan baterai secara lokal, agar nantinya Indonesia tidak hanya menjadi negara pengimpor atau perakit saja.

Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin Harjanto menegaskan, kementeriannya sedang mengembangkan bahan baku untuk komponen baterai, motor listrik serta magnet dengan material rare earth atau logam tanah jarang.

Ban Hankook untuk Mobil Listrik Diuji Ekstrem, Ini Hasilnya

"Rare earth ini lagi kami dorong, eksploitasi lebih jauh prosesnya seperti apa, terus di mana saja depositnya. Kami dorong ke beberapa lembaga riset internasional untuk bisa masuk ke kita," tuturnya.

Mobil listrik Seres E1 di PEVS 2024

Seres Hadirkan Mobil Listrik Mungil di PEVS 2024, Harga Rp180 Jutaan

PT Sokonindo Automobile kembali ikut pameran Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2024, dengan membawa mobil listrik Seres E1 andalannya dan juga mobil DFSK Gelora E.

img_title
VIVA.co.id
30 April 2024